tag:blogger.com,1999:blog-8945251391150651602024-03-13T05:21:46.047-07:00Cokro AtmajadirdjaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.comBlogger21125tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-39793647536033494282013-03-13T03:35:00.000-07:002013-03-13T03:35:05.372-07:00Kisah Dibalik Ilmu Kebal<span>Sebuah cerita lisan dari warga.Pada suatu ketika di sebuah kampung
di desa Purwawinangun kabupaten Cirebon, (jalan di daerah pesawahan)
yang sepi, terjadilah pembegalan (penjegalan) menjelang pagi hari yang
masih gelap. Seorang pengendara motor dijegal oleh perampok (bajing
luncat -istilahnya, atau di daerah dikenal dengan sebutan begal). Dengan
target merampas sepeda motor dari si pengendara.
<br />Dengan menggunakan tali yang dibentang di jalan, sang perampok
menjegal si pengendara motor, alhasil si pengendara dan motornya
terjatuh. Lalu, singkat cerita terjadilah perkelahian. Ternyata bukan
hanya si perampok yang membawa golok, si pengendara yang memang sudah
wanti-wanti takut ada yang merampok diperjalanannya juga membawa golok.
Terjadilah perkelahian sengit di tempat sepi itu. Masing-masing saling
bacok dengan goloknya.
<br />Apa yang kemudian terjadi? Percaya atau tidak (ini dikisahkan oleh
warga setempat), keduanya tidak mempan terhadap tajamnya golok itu alias
kebal. Perkelahian bahkan berlangsung lama hingga hari benar-benar
beranjak siang. Hingga akhirnya diketahui oleh penduduk.Alhasil, sang
maling pun dikeroyok oleh penduduk. Karena (katanya) si maling kebal,
pengeroyokan pun jadi sangat alot hingga akhirnya ada penduduk yang
memang kebetulan petani yang saat itu hendak pergi ke sawah, membawa
cangkul dan menuntaskan riwayat si perampok itu dengan cangkulnya.
Sebuah cangkul yang tidak terlalu tajam, tidak setajam golok.
<br />Apa yang kemudian disimpulkan dari cerita diatas, dan berdasarkan
apa yang dikatakan penduduk dan orang-orang tua yang saya dengar
ceritanya?!
<br />“Sekebal-kebalnya orang (yang memilikiilmu kebal), dia memang bisa
saja kebal terhadap senjata tajam walaupun senjata(golok, pedang dll)
itu dikeramatkan, dimandikan dengan kembang dll. Tapi, kekebalannya
tidak akan berarti jika benda tajam itu terlebih dahulu ditancapkan ke
tanah.” – Maksudnya? Seperti kisah diatas, cangkul petani yang sering
digunakan untuk mencangkul tanahlah yang bisa melukai si perampok.
<br />Ada keyakinan bahwa manusia itu berasal dari saripati tanah, dan
jasad manusia pun ketika mati akan dikubur dan melebur dengan tanah.
Jadi, tanah (bumi) adalah unsur yang sangat penting,seperti halnya udara
dan air.
<br />Cerita ini saya dengar dari beberapa orang penduduk sekitar dan
berdasarkan apa yang dikatakan orang-orang tua di kampung. Mengenai
kebenarannya, tentunya kembali kepada keyakinan yang membaca tulisan
ini! Tapi, ya inilah budaya atau hal yang memang tidak asing lagi
adanya. Dua hal yang patut kita yakini : Pertama, bahwa tidak ada yang
sempurna dari manusia, setiap hal yang dimiliki manusia pasti ada
kekurangannya. Kedua, tidak jauh dari kekuatan maka disitulah terletak
kelemahan.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-42295162438382832362013-03-13T03:34:00.002-07:002013-03-13T03:34:35.995-07:00Sejarah Prabu Kian Santang<div class="mbl notesBlogText clearfix">
<span><div>
Kian Santang
adalah tokoh tasawuf dari tanah pasundan yang ceritanya melegenda
khususnya di hati masarakat pasundan dan kaum tasawuf ditanah air pada
umumnya. Tokoh kian-santang ini pertama kali berhembus dan dikisahkan
oleh raden CAKRABUANA atau pangeran walangsungsang ketika menyebarkan
islam di tanah cirebon dan pasundan. Pangeran cakrabuana adalah anak
dari prabu sili-wangi atau jaya dewata raja pajajaran, yang dilahirkan
dari permaisuriketiga yang bernama nyi subang larang, subang-larang
sendiri murid dari mubaliqkondang yaitu syeh maulana-hasanudin atau
terkenal dengan syeh kuro krawang.<br />
Mulanya yaitu, ketika raden
walangsungsang memilih untuk pergi meninggalkan galuh pakuan atau
pajajaran, yang di sibebabkan oleh keberbedaan haluan dengan keyakinan
ayahnya yang memeluk agama “shangyang”, pada waktu itu. diriwayatkan
beliau berkelana mensyi’arkan islam bersama adiknya yaitu rara santang
(ibu dari syarif hidayatullah atau “sunan gunung jati”) dengan
membuka perkampungan di pesisir utara yang menjadi cikal-bakal
kerajaan caruban atau kasunanan cirebon yang sekarang adalah “kota
madya cirebon”.<br />
Legenda kian-santang sendiri diambil darisebuah
kisah nyata, dari tanah pasundan tempo dulu yang ceritanya pada waktu
itutersimpan rapi berbentuk buku di perpustakaan kerajaan pajajaran.
Karenapajajaran adalah hasil penyatuan dua kerajaan antara galuh dan
kerajaan sunda pura yang dimana kerajaan galuh dan sundapura adalah dua
kerajaan pecahan dari taruma negara, yang di masa prabu PURNA-WARMAN
yaitu raja ketiga dari kerajaan taruma negara yang di pecah menjadi
dua yaitu tarumanegarayang berganti sundapura dan ibukota lama menjadi
galuh pakuan. Dan jaya dewata menyatukan kembali dua pecahan kerajaan
taruma negara menjadi pajajaran.<br />
Di mana di kisahkan pada waktu
itu yaitu abad ke 4m atau tahun 450 pernah terdapat putra mahkota
yang sakti mandraguna bernama GAGAK LUMAYUNG yang dalam ceritanya “di
tataran suda dan sekitarnya ,tak ada yang mampu mengalahkan ilmu
kesaktiannya. hingga suatu saat datang pasukan dari dinasti TANG yang
hendak menaklukkan kerajaantarumanegara. namun berkat gagak lumayung,
pasukan TANG dapat di halau dan tunggang-langgang meninggalkan taruma
negara.<br />
Semenjak itu raden gagak lumayung di beri sebutan ”KI AN
SAN TANG” atau ”penakluk pasukan tang” Di ceritakan sang kiansantang
ini karena saking saktinya hingga dia rindu kepingin melihat darahnya
sendiri. Hingga sampailah di suatu ketika sa’at dia mendapat wangsit
di tapabratanya bahwah di tanah arab terdapat orang sakti mandraguna.
Konon: dengan ajian napak sancangnya raden kian santang mampu
mengarungi lautan dengan berkuda saja. “Di mana dalam ceritanya ketika
sampai di pesisir beliau bertemu seorang kakek ,dan padanya dia minta
untuk di tunjukan di mana orang sakti yang kian santang maksud
tersebut”. Dan dengan senang hati si-kakek tersebutmenyanggupinya dan
sementara dia mengajak beliau “kiansantang” untuk mampir dulu ke
rumahnya.<br />
Al-kisah setelah sampai di rumahnya tongkat dari sang
kakek tersebut tertinggal di pesisir dan minta kian santang untuk
mengambilkanya ,konon dikisahkan si-kian santang tak mampu mencabutnya
sampai tanganya berdarah-darah ,disitulah kian santang baru sadar
kalau kakek itu adalah orang yang di carinya. Dan akhirnya dengan
membaca kalimah syahadat yang di ajarkan sang kakek tadi “yang
akhirnya menjadi guru spiritualnya” tongkat tersebut dapat di cabut .<br />
Cerita
tersebut membumi sekali sampai saat sekarang. Dan yang aneh,
kebanyakan orang menduga kalau kian santang itu adalah raden walang
sungsang. Padahal banyak sekali cerita yang sepadan dengan kisah raden
walang sungsang tersebut. Yang sesungguhnya dialah yang mengisahkan
justru dialah yang di kira pelaku (raden walang sungsang atau pangeran
cakrabuana) sebagai tokoh yang diceritakan itu. Tujuannya adalah
hanya sebagai media dakwah dan penyebaran islam di bumi cirbon dan
sekitarnya. Sehingga sampai sekarang banyak kalangan yang menyangka
raden walangsungsang adalah kian santang bahkan ada yang menafikan
kian santangadalah adik cakrabuana dan kakak dari rara santang.<br />
Raden
walangsungsang mengambil ceritaini dari perpustakaan kerajaan
pajajaran dengan pertimbangan karena kisah itu mirip dengan kisahnya,
Yang di mana kiansantang setelah pulang dari arab dia ingin
meng-islamkan ayahnya prabu purnawarman namun di tolaknya dan kian
santang memilih meninggalkan istana dan tahtanya di berikan adiknya
yaitu darmayawarman. Begitu pula radenwalang sungsang yang pernah
merantau ke arab dan meningkahkan adiknya rara santang yang di ambil
istri oleh putra kerajaan mesir waktu itu dan pernikahan berlangsum di
mesir yang dari perkawinan inilah nanti akan lahirlah raden syarif
hidayatullah atau sunan gunung jati.<br />
Keinginan Walangsungsang
untuk meng-islamkan prabu siliwangi ditolak mentah-mentah dan ayahnya
tidak ingin bertarung dengan anaknya maka dia memilih mensucikan diri
atau bertapa, konon beliau menjelma macan putih. Pengambilan kisah
penokohan dalam sebuah ceritra seperti ini sebenarnya pernah pula
terjadi pada era sebelum raden walang sungsang yang tepatnya dilakukan
oleh raja jaya-baya (raja islam pertama di tanah jawa) dari kerajaan
panjalu atau kediri, di mana suatu masih di pegang raja airlangga
kerajaan tersebut bernama kerajaan KAHURIPAN dan karena kedua anaknya
semua meminta tahta maka kahuripan di bagi dua yaitu panjalu dan
jenggala. Sepanjang perkembangan dua kerajaan tersebut selalu
bermusuhan dan pada masa kerajaan panjalu dirajai oleh jaya baya,
panjalu mampu menaklukkan jenggala dan di satukan lagi antara jenggala
dan panjalu.<br />
Pada waktu panjalu menaklukkan jenggala rajanya
jaya-baya meminta empu sedha dan empu panuluh untuk mengutip naskah
dari india yang judulnyamaha barata. Namun diverifikasi dengan gaya
jawa, sebagai perlambang atas kemenangan perang saudara panjalu
melawan jenggala. Yang akhirnya kitab tersebut di beri judul
barata-yuda. Dan dalam kisah klasik jawa ini banyak kalangan masarakat
yang mengira bahwa jaya baya adalah kelanjutan dari trah barata yaitu
cicit dari parikesit putra abimanyu.<br />
Juga kisah lainnya yang
serupa pernah pula hadir kemasarakat yang tujuannya waktu itu sebagai
media dakwah untuk melindungi rongrongan ajaran syariat terhadap kaum
sufi. Maka ketika bergerakmenyebarkan islam WALI SONGO menurtubanyak
kalangan membuat cerita al-halaq versi indonesia yaitu syekh siti
jenar. Yang menurut Doktor Simon dari UGM Yogja berdasarkan temuannya
karya-karya besar berupa naskah suluk dari sunan kali jaga dan lain
sebagainya. Dapat di pastikan tokoh siti jenar adalah imajener hanya
untuk media dakwah dan melindungi islam agar tetap pada ajaran
ahlusunah wa jamaah.<br />
Dan sampai saat ini pendapat itu masih
simpang siur dan menjadi perdebatan dan polemik panjang oleh para ahli
sejarah di tanah air.</div>
</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-37318929038106830032013-03-13T03:33:00.003-07:002013-03-13T03:33:39.572-07:00Berziarah Dimakam Sang Penakluk Pulau Jawa<span>Syekh Subakir, tidak banyak orang yang tahu siapa sebenarnya sosok
tersebut. Tetapi Syekh Subakir menjadi tokoh pertama Islam yang datang
ke Pulau Jawa, jauh sebelum adanya para Walisongo maupun eranya syekh
Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishak maupun Syekh Maulana Magribi. Konon
dahulu kala, Pulau Jawa masih merupakan hutan belantara yang sangat
angker. Datanglah seorang syekh dari Persia yang bernama Syekh Subakir.
<br />Angkernya pulau Jawa itu dipenuhi dengan jin jahat. Kedatangan Syekh
Subakir ke pulau Jawa asal mulanya hanyalah ingin mensyiarkan Agama
Islam. Kedatangan sang syekh waktu itu boleh dikatakan sia-sia.
Pasalnya, sang syekh mengetahui sendiri bahwa masyarakat di tanah Jawa
sudah menganut agama tauhid. Orang Islam menyebut Tuhan dengan nama
Allah, sedangkan orang Jawa ketika itu menyebut Tuhan dengan sebutan
Gusti Pengeran (Tuhan sebagai tempat untuk dingengeri).
<br />Saat itulah sang Syekh Subakir merasa bahwa agama Islam maupun
apapun yang bersifat tauhid (hanya mengesakan Tuhan) adalah benar,
walaupun apa namanya agama tersebut. Lantaran sudah menganut agama
tauhid, maka Syekh Subakir berniat untuk pulang ke Persia. Namun, beliau
mengetahui bahwa pulau Jawa masih labil. Banyak gempa di sana-sini.
Bahkan Pulau Jawa terasa berguncang-guncang.
<br />Akhirnya, Syekh Subakir menaklukkan keganasan Pulau Jawa tersebut
dengan mengalahkan jin-jin yang jahat. Disamping itu, beliau menanam
sebuah paku ghaib agar pulau Jawa tidak berguncang-guncang. Setelah paku
ditanam, maka pulau Jawa sudah stabil. Konon ada tiga paku yang ditanam
oleh Syekh Subakir. Salah satu paku ghaib tersebut konon berada di
wilayah Magelang.
<br />Tidak ada yang tahu pasti dimana makam syekh Subakir. Ada yang
mengatakan bahwa beliau wafat di Persia tahun 1462. Tetapi ada yang
berpendapat bahwa beliau wafat di pulau Jawa. Yang mana yang benar,
Wallahualam.
<br />Makam Di Beji Benowo
<br />Sebuah makam di desa Beji Benowo, disebut-sebut sebagai makam syekh
Subakir. Makam tersebut terletak di dalam areal sebuah Pondok Pesantren.
Jika kita mengunjungi makam tersebut, maka kita akan membaca
tulisan-tulisan yang ada di dinding yakni, Sabar, Temenan
(Sunguh-sungguh), Ngalah (mengalah), Neriman (menerima pemberian Tuhan
dengan Ikhlas). Tulisan tersebut terlihat biasa saja, tetapi mengandung
arti yang sangat dalam.
<br />Tulisan-tulisan di tembok masjid Pondok tersebut melambangkan sifat
yang harus dimiliki manusia jika ingin dekat dengan Gusti Allah.Waktu
itu saya jauh hari sudah memiliki keinginan untuk berkunjung ke makam
tersebut. Dan alhamdulillah akhirnya keinginan itupun menjadi kenyataan.
<br />Setelah membaca tulisan-tulisan di tembok masjid pondok pesantren
yang belum jadi itu,saya masuk ke dalam areal pondok yang saat itu sunyi
sepi. Maklum, saya berziarah sekitar pukul 23.00Wib. Sampailah kami di
sebuah areal makam yang hanya terdapat sebuah makam di luar dan tiga
makam di dalam sebuah rumah.
<br />Ketika memasuki pintu makam, kita harus membungkuk lantaran pintunya
dibuat rendah sehingga mengharuskan siapapun yang memasukinya haruslah
membungkukkan badan. Satu makam diluar disebut-sebut sebagai makam kyai
pengelola pondok pesantren tersebut. Sementara tiga makam di dalam
adalah makam Syekh Subakir dan dua makam istrinya. Makam Syekh Subakir
dan para istrinya itu ditutupi oleh kain putih sehingga untuk
melihatnya, kita harus melongok dan membuka tabir kainnya.
<br />Lalu saya bertawasul sejenak diareal tersebut untuk beberapa lama. Ketentraman merasuki jiwaku saat melakukan semedi.Tiba-tiba
<br />Suara-suara ghaib muncul seperti mengajak dialog aku. Tak ada
perasaan takut pada diriku.Aku mulai bicara melalui rasa. Kami
berbincang-bincang melalui mata batin. Beraneka pitutur luhur aku
dapatkan sebagai sangu untuk mengarungi hidup di alam dunia yang fana
ini. Alhamdulillah, begitulah kata-kata yang meluncur dari bibir saya
karena sudah berziarah di makam Sang Penakluk Pulau Jawa..wallahu'alam. .
<br />Akhir kata saya mohon maaf apabila ada kesalahan dlm penulisan dikarnakan saya hanyalah manusia yg doif .wasalamu'alaikum.wr.wb</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-16146689234466329372013-03-13T03:33:00.000-07:002013-03-13T03:33:09.655-07:00Kisah Serat Darmogandul<span>Ki Kalamwadi berguru kepada Reden Budi, sementara Raden Budi mempunyai murid bernama
<br />Darmagandhul. Darmagandhul menanyakan kepada gurunya mengenai kapan agama Islam itu
<br />datang di pulau Jawa. Ki Kalamwadi menjawabbahwa pada zaman Majapahit saat pemerintahan
<br />Prabu Brawijaya, permaisuri Prabu Brawijaya membujuk agar beliau beralaih ke agama Islam. Sayid
<br />Rahmat atau Sunan Bonang, kemenakan permaisuri Prabu Brawijaya yang berasal dari Campa, diberi
<br />tanah di Tuban dan diizinkan untuk menyebarkan agama Islam. Daerah penyebarannya sepanjang
<br />pantai utara Jawa, mulai dari Blambangan sampai Banten. Kemudian datanglah Raden Patah, yakni
<br />putra Prabu Brawijaya yang lahir di tanah Palembang, yang diberi tanah Demak dan sebagai adipati,
<br />juga diizinkan menyebarkan agama Islam. Penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Sunan
<br />Bonang di daerah Kediri mendapatkan tantangan dari Ki Buta Locaya penguasa di daerah tersebut.
<br />Kemudian Sunan Bonang menuju ke desa Bogem, dan merusak arca kuda berkepala dua karya Prabu
<br />Jayabaya. Perusakan arca tersebut mendapatkan tentangan Ki Buta Locaya yang mendesak agar
<br />Sunan Bonang pergi dari daerah itu. Patih Gajah Mada menghadap Prabu Brawijaya dan
<br />memberitahukan bahwa tanah Kertasana rusakakibat perbuatan Sunan Bonang. Akhirnya, Prabu
<br />Brawijaya memerintahkan agar mengusir kaumIslam dari daerah Majapahit, kecuali kaum muslimin
<br />yang tinggal di Ngampelgading dan Demak, Sunan Bonang dan Sunan Giri menyingkir ke Tuban dan
<br />berlindung ke Demak.
<br />Perlawanan antara pasukan Prabu Brawijaya dengan Sultan Demak , dalam pertempuran sengit itu
<br />tentara Majapahit hancur, Gajah Mada gugur di medan laga. Kemudian orang-orang Majapahit yang
<br />takluk kepada Demak diperintahkan masuk agama Islam. Akhirnya Sultan Patah yang didukung oleh
<br />para wali pergi ke Ngampeldenta untuk menghadap neneknya. Neneknya Nyai Ngampeldenta sangat
<br />menyesal perbuatan yang dilakukan oleh Sultan Patah dalam melawan ayahnya.
<br />Ia mempermasalahkan Sultan Patah beserta para wali yang tidak baik misalnya budi kepadaPrabu
<br />Brawijaya. Ia memberikan beberapa contoh yang tidak baik misalnya kejadian di Mesir yangdialami
<br />Nabi Daud, perebutan kekuasaan yang dilakukan Prabu Dewatacengkar terhadap ayahnya, Prabu
<br />Sindhula dan peristiwa Prabu Danapati raja Lokapala melawan ayahnya, Sang resi Wisrawa.
<br />Contoh-contoh tersebut merupakan permusuhan antara anak melawan ayahnya, seperti halnya yang
<br />dilakukan oleh Sultan Patah terhadap Prabu Brawijaya. Dengan adanya penjelasan dari neneknya
<br />tadi, maka Sultan Patah sangat sedih dan menyesal atas segala perbuatannya. Ahkirnya Sunan
<br />Kalijaga diutus untuk mencari Prabu Brawijaya dan memohon kepadanya agar bersedia kembali
<br />menjadi raja Majapahit. Sekembalinya Sultan Patah ke Demak di sambut dengan gembira. Ia
<br />menceritakan hal itu kepada Sunan Bonang, akhirnya Sunan Bonang memberikan penjelasan secara
<br />panjang lebar bahwa perlawanannya terhadapayahnya itu tidak berdosa, karena ayahnya seorang
<br />kafir.
<br />Sunan Kalijaga menjumpai Prabu Brawijaya di Blambangan untuk menyampaikan tugasnya. Karena
<br />kepandaian Sunan Kalijaga maka bersedialah Prabu Brawijaya kembali ke Majapahit. Ia sangat
<br />tertarik atas keterangan Sunan sehingga prasangka buruk akan agama Islam sedikit banyak hilang.
<br />Bahkan ia bermaksud untuk masuk agama Islam secara lahir maupun batin.
<br />Penyebaran agama Islam terhadap punakawanPrabu Brawijaya, yakni Sabdapalon dan
<br />Nayagenggong, yang berakhir dengan penolakan ( tidak berhasil ) Sabdapalon menilai bahwa Prabu
<br />Brawijaya telah menyimpang dari para pendahulunya yang melestarikan agama Budha. Sunan
<br />Kalijaga berusaha menghibur hati Prabu Brawijaya utuk bahwa ajaran agama Islam itu baik dan
<br />diridhoi Tuhan. Sunan bersabda bahwa air telaga itu berbau wangi, dan terjadilah demikian. Setelah
<br />selama seminggu dalam perjalanan yang melewati Panarukan, Besuki dan Prabalingga akhirnya
<br />sampailah di Ngampeldenta.
<br />Jatuhnya Kerajaan Majapahit atas serangan Demak yang dilukiskan secara simbolis. Darmagandhul
<br />juga minta penjelasan tentang agama Nasrani yang kemudian dijelaskan oleh Kalamwadi. Disebutkan
<br />bahwa agama Nasrani itu dibawa oleh Nabi Ngisa, Putra Tuhan. Dijelaskan pula, bahwa sebenarnya
<br />Sultan Demak merasa menyesal atas penyerbuannya ke Kerajaaan Majapahit. Ia merasa berdosa
<br />melawan ayahnya. Bahkan ia merasa pula bahwa pengangkatannya sebagai Sultan Demak itu juga
<br />dari ayahnya. Akan tetapi semuanya telah terjadi, maka Sultan Demak dengan bersedih hati kembali
<br />ke Demak. Darmagandhul menguraikan tentangsebab-sebab Nabi Adam dan Ibu Kawa turun dari
<br />surga terkena marah Tuhan. Darmagandhul tidak mengetahui bagaimana pandangan kitab Jawa
<br />tentang Nabi Adam itu. Ki Kalamwadi menjelaskan bahwa orang Jawa tidak mempunyai kitab yang
<br />menceritakan tentang pengusiran Tuhan terhadap Nabi Adam dan Ibu Kawa itu. Kitab yang menjadi
<br />pegangan raja hanyalah Manikmaya. Darmagandhul juga menguraikan pendapatnya bahwa baginda,
<br />baik agama itu harus konsekuen mengerjakan peraturan yang ada di dalamnya. Namun, yang paling
<br />baik bagi orang Jawa adalah agama Budi, sebab agama Budi telah dianut sejak dahulu kala.
<br />Perbedaan agama Islam, Nasrani, Cina dan Jawa. Ki Kalamwadi mencela orang yang naik haji ke
<br />Mekah dengan mengharapkan kelak masuk surga. Konon ada anggapan bahwa yang datang naik haji
<br />ke Mekah dan mencium kakbah akan terhapus dosanya dan nantinya masuk surga. Hal itu itu
<br />tidaklah benar. Orang akan masuk surga apabila dirinya bersih. Perbedaan adanya utusan dan kitab
<br />yang menjadi pegangan itu berbeda. Kalamwadi menjawab bahwa itulah kebebasanyang diberikan
<br />Tuhan agar manusia memilih agama yang menjadi kesenangannya. Meskipun demikian, agama Budi
<br />bagi orang Jawa tetap lebih tinggi dan sesuai.
<br />Kalamwadi membentangkan ajaran itu kepada istrinya, Perjiwati, mengenai hal keutamaan dalam
<br />hidup dan mengenai ajaran perkawinan. Bekal perkawinan itu bukannya rupa dan harta akan tetapi
<br />hati. Perkawinan diibaratkan sebagai galah dan kemudi, yang masing-masing harus sejalan. Diuraikan
<br />pula mengenai 4 kemuliaan, yaitu:
<br />1 kemuliaan yang lahir dari diri sendiri,
<br />2 yang lahir dari harta
<br />benda pemilik,
<br />3 kemuliaan karena kepandaiannya,
<br />4 kemuliaan karena pengetahuannya.
<br />Generasi sekarang tidak boleh meremehkan generasi pendahulunya (orang kuna).
<br />Menurut Ki Kalamwadi disebutkan bahwa bekaskerajaan Prabu Brawijaya tidak terletak di Kediri,
<br />akan tetapi terletak di Daha. Akhir kehidupannya, Prabu Jayabaya muksa diiringkan oleh Patih
<br />Tunggulwulung dan Nimas Ratu pagedhongan. Tunggulwulung diperintahkan menjaga GunungKelud
<br />sedangkan Nimas ratu Pegendhongan menjadi raja jin penguasa laut selatan dengan gelar Ratu
<br />Angin-Angin.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-66133074038380990772013-03-13T03:32:00.002-07:002013-03-13T03:32:34.286-07:00Bolehkah Berdoa Dikuburan ??<span>Berdoa, atau bertawasul, atau berdzikir, itu dimana saja, boleh
tawassul dari rumah, atau di kamar, atau di masjid, atau di kuburan,
atau dimana saja, pastilah mungkin hati kita yang sudah tertular virus
sekte sesat ini akan langsung Alergi bila mendengar DOA DI KUBURAN,
ketahuilah berdoa di kuburan pun sunnah Rasul saw, beliau berdoa di
Pekuburan Baqii, dan berkali-kali beliau saw melakukannya. Dan Rasul saw
memerintahkan untuk mengucapkan Salam untuk ahli kubur dengan ucapan
Assalaamu alaikum Ahliddiyaar minalmuminin walmuslimin, wa Innaa Insya
Allah Lalaahiquun, As alullah lana wa lakumul aafiah.. (Salam sejahtera
ataskalian wahai penduduk penduduk dari Mukminin dan Muslimin, Semoga
kasih sayang Allah atas yang terdahulu dan yang akan datang, dan Sungguh
Kami Insya Allah akan menyusul kalian) (ShahihMuslim Bab 35 hadits no
974.975,976. *3 hadits dalam makna yang sama). Hadits ini menjelaskan
bahwa Rasul saw bersalam pada Ahli Kubur dan mengajak mereka
berbincang-bincang dengan ucapan Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul
kalian.
<br />Demikian pula tawassul, karena tawassul adalah doa kepada Allah,
bila anda menuju makam untuk berziarah, berdoalah kepada Allah, Wahai
Allah, Demi orang-orang yang bermunajat pada Mu, Demi orang-orang yang
Bersemangatkepada keridhoan Mu, Demi langkahku ini,atau dengan tawassul
menyebut nama sebagaimana Rasul saw menyebut Demi para Nabi sebelumku..
atau misalnya Wahai Allah, Demi Ahlul Badr, atau Demi Muhajirin dan
Anshar, atau Demi Ruku danSujudnya para wali Mu, atau menyebut nama
mereka sebagaimana Rasul saw menyebut nama para malaikat. Toh doa-doa
ini kepada Allah, berperantarakan ketaatan para hamba-hamba Nya, memang
manusia hidup dan mati, namun amal shalihnya tetap kekal.
<br />Anda ingat peristiwa Adam as?, mengapa malaikat diperintahkan sujud
pada makhluk?, karena para malaikat itu sujud pada Adam as bukan
menyembah Adam as, tetapi menyembah Allah.. karena jutsru sujud pada
Adam itu adalah ketaatan, namun apa yang dilakukan Iblis?, pada dasarnya
Iblis hanya ingin sujud kepada Allah semata, tak mau memuliakan makhluk
yang dimuliakan Allah, dan jatuhlah ia kepada Laknat Allah,maka orang
yang tak mau memuliakan orang yang dimuliakan Allah swt adalah para
pengikut Iblis, naudzubillahi min dzalik.
<br />Wahai saudaraku, jangan alergi dengan kalimat syirik, syirik itu
adalah bagi orang yang berkeyakinan ada Tuhan Lain selain Allah, atau
ada yang lebih kuat dari Allah, atau meyakini ada tuhan yang sama dengan
Allah swt. Inilah makna syirik. Mereka yang berkemenyan, sajen dlsb
itu,tetap tak mungkin kita pastikan mereka musyrik, karena kita tak tahu
isi hatinya, sebagaimana Rasul saw murka kepada Usamah bin Zeyd ra yang
membunuh seorang pimpinan Laskar Kafir yang telah terjatuh pedangnya,
lalu dengan wajah tak serius ia mengucap syahadat, lalu Usamah
membunuhnya, ah? betapa murkanya Rasul saw saat mendengar kabar itu..,
seraya bersabda : APAKAH KAUMEMBUNUHNYA PADAHAL IA MENGATAKAN LAA ILAAHA
ILLALLAH..?!!, lalu Usamah ra berkata: Kafir itu hanya bermaksud ingin
menyelamatkan diri Wahai Rasulullah.., maka beliau saw bangkit dari
duduknya dengan wajah merah padam dan membentak : APAKAH KAU BELAH
SANUBARINYA HINGGA KAU TAHU ISI HATINYA??!!!, lalu Rasul saw maju
mendekati Usamah dan mengulangi ucapannya : APAKAH KAU BELAH SANUBARINYA
HINGGA KAU TAHU ISI HATINYA??!!!, Usamah ra mundur dan Rasul saw terus
mengulanginya : APAKAH KAU BELAH SANUBARINYA HINGGA KAU TAHUISI
HATINYA??!!!, hingga Usamah ra berkata : Demi Allah dengan peristiwa ini
aku merasa alangkah indahnya bila aku baru masuk islam hari
ini..(maksudnya tak pernah berbuat kesalahan seperti ini dalam
keislamanku). (Shahih Muslim Bab 41 no. 158 dan hadits yang sama no.159)
<br />Dan juga dari peristiwa yang sama dengan riwayat yang lain, bahwa
Usamahbin Zeyd ra membunuh seorang kafir yang kejam setelah kafir jahat
itu mengucap Laa Ilaaha Illallah, maka Rasul saw memanggilnya dan
bertanya : MENGAPA KAU MEMBUNUHNYA..?!, Usamah menjawab : Yaa
Rasulullah, ia telah membunuh fulan dan fulan, dan membantai muslimin,
lalu saat kuangkat pedangku kewajahnya maka ia mengatakan Laa Ilaaha
illallah.., lalu Rasul saw menjawab : LALU KAU MEMBUNUHNYA..?!!, Usamah
ra menjawab: benar, maka Rasulullah saw berkata : APA YANG AKAN KAU
PERBUAT DENGAN LAA ILAAHA ILLLALLAH BILA TELAH DATANG HARI KIAMAT..?!!,
maka Usamah berkata : Mohonkan pengampunan bagiku Wahai Rasulullah??,
Rasul saw menjawab dengan ucapan yang sama : APA YANG AKAN KAU PERBUAT
DENGAN LAA ILAAHA ILLLALLAH BILA TELAH DATANG HARI KIAMAT..?!!!, dan
beliau terus mengulang ulangnya.. (Shahih Muslim Bab 41 no.160).
<br />Kita tak bisa menilai orang yang berbuat apapun dengan tuduhan
syirik, dia berkomat kamit dengan sajen dan mandi sumur tujuh rupa dan
segala macam kebiasaan orang kafir lainnya, ini merupakan adat istiadat
biasa, tak mungkin kita mengatakannya musyrik hanya karena melihat
perbuatannya, kecuali ia ber ikrar dengan lidahnya.
<br />Satu contoh, seorang muslim mandi air kembang, berendam di air
mawar, lalu menaruh keris di pinggangnya, lalu menyalakan kemenyan, lalu
ia shalat, musyrikkah ia?,
<br />dan orang lain mandi dengan shower, berendam di air hangat,
menggunakan busa mandi, lalu menaruh pistol dipinggangnya, lalu
menyemprotkan pewangi ruangan, lalu shalat, musyrikkahdia?,
<br />apa bedanya?, keduanya melakukan kebiasaan orang kafir..
<br />Kesimpulannya adalah, tidak ada kalimat musyrik bisa dituduhkan
kepada siapapunterkecuali dengan kesaksian lidahnya. Hati-hatilah dengan
ucapan syirik, bila seseorang muslim lalu musyrik, maka pernikahannya
batal, istrinya haram dikumpulinya, jima dengan istri terhitung zina,
anaknya tak bernasab padanya, kewaliannya atas putrinya tidak sah, dan
bila keluarganya wafat ia tak mewarisi dan bila ia wafat tak pula
diwarisi, ia diharamkan shalat, diharamkan dikuburkan di pekuburan
muslimin.
<br />Saran saya, berziarahlah kubur bila anda berkenan, dan palingkan
pandangan dan sangka buruk dari mereka yang bertaburan menyan dan
kembang dlsb, jangan sesekali menuduh mereka musyrik, mungkin hati
mereka musyrik, tapi kita dimurkai Rasul saw bila menuduhnya. Bila anda
selesai berziarah,ada baiknya anda menyalami mereka dandengan senyum
hangat anda memberi mereka hadiah Al Quran, dan katakanlah :Wahai Tuan,
para Sunan dan wali songo itu mempunyai kesenangan dan kegemaran, dan
mereka akan senang bila Tuan mengamalkan kegemaran dan amal mereka,
pastilah serta merta mereka akan bertanya dengan sigap..apakah kegemaran
mereka??!!, jawablah dengan lembut dan berwibawa: Mereka siang malamnya
asyik dengan AlQuran.. pasti Tuan akan disayangi merekabahkan disayang
Allah bila asyik membaca Al Quran, Nah..ini saya hadiahkan pada tuan,
barang yang paling disayangi oleh Para Wali dan Sunan..
<br />DAN HAMBA HAMBA ARRAHMAN (ALLAH SWT) YANG BERJALAN DIMUKA BUMI
DENGANRENDAH DIRI, (tidak sombong), DAN BILA MEREKA DIAJAK BICARA OLEH
ORANG ORANGJAHIL, MAKA MEREKA MENJAWABNYA DENGAN LEMBUT (Alfurqan-63).
<br />Wallahu alam</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-48540457691366390612013-03-13T03:31:00.006-07:002013-03-13T03:31:57.516-07:00Biografi Rangga Warsita<span>Raden Ngabehi Rangga Warsita (Ronggowarsito; lahir di Surakarta,
Jawa Tengah, 15 Maret 1802 – meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 24
Desember 1873 pada umur 71 tahun) adalah pujangga besar budaya Jawa yang
hidup di Kasunanan Surakarta. Ia dianggap sebagai pujangga besar
terakhir tanah Jawa.
<br />Nama aslinya adalah Bagus Burham.Ia adalah putra dari Mas
Pajangswara dan cucu dari Yasadipura II, pujangga besar Kasunanan
Surakarta.
<br />Ayah Bagus Burham merupakan keturunan Kesultanan Pajang sedangkan
ibunya adalah keturunandari Kesultanan Demak. Bagus Burham juga memiliki
seorang pengasuh setia bernama Ki Tanujoyo.
<br />aktu muda Burham terkenal nakal dan gemar judi. Ia dikirim kakeknya
untuk berguru agama Islam pada Kyai Imam Besari pemimpin Pesantren
Gebang Tinatar di Desa Tegalsari (Ponorogo). Pada mulanyaia tetap saja
bandel, bahkan sampai kabur ke Madiun. Setelah kembali ke Ponorogo,
konon, ia mendapat"pencerahan" di Sungai Kedungwatu, sehingga berubah
menjadi pemuda alim yang pandai mengaji.
<br />Ketika pulang ke Surakarta, Burham diambil sebagai cucu angkat
Panembahan Buminoto (adik Pakubuwana IV). Ia kemudian diangkat sebagai
Carik Kadipaten Anom bergelar Mas Pajanganom tanggal 28 Oktober 1819.
<br />Pada masa pemerintahan Pakubuwana V (1820 – 1823), karier Burham
tersendat-sendat karena raja baru ini kurang suka dengan Panembahan
Buminoto yang selalu mendesaknya agar pangkat Burham dinaikkan.
<br />Pada tanggal 9 November 1821 Burham menikah dengan Raden Ayu Gombak
dan ikut mertuanya, yaitu Adipati Cakradiningrat di Kediri. Di sana ia
merasa jenuh dan memutuskan berkelana ditemani Ki Tanujoyo. Konon,
Burham berkelana sampai ke pulau Bali di mana ia mempelajari
naskah-naskah sastra Hindu koleksi Ki Ajar Sidalaku.
<br />Bagus Burham diangkat sebagai Panewu Carik Kadipaten Anom bergelar
Raden Ngabei Ronggowarsito, menggantikan ayahnya yang meninggal di
penjara Belanda tahun 1830. Lalu setelah kematian kakeknya (Yasadipura
II), Ranggawarsita diangkat sebagai pujangga keraton Surakarta oleh
Pakubuwana VII pada tanggal 14 September 1845.
<br />Pada masa inilah Ranggawarsita melahirkan banyak karya sastra.
Hubungannya dengan Pakubuwana VII juga sangat harmonis. Ia juga dikenal
sebagai peramal ulung dengan berbagai macam ilmu kesaktian.
<br />Naskah-naskah babad cenderung bersifat simbolis dalam menggambarkan
keistimewaan Ranggawarsita. Misalnya, ia dikisahkan mengerti bahasa
binatang. Ini merupakan simbol bahwa, Ranggawarsita peka terhadap keluh
kesah rakyat kecil.
<br />Pakubuwana IX naik takhta sejak tahun 1861. Ia adalah putra
Pakubuwana VI yang dibuang ke Ambon tahun 1830 karena mendukung Pangeran
Diponegoro. Konon, sebelum menangkap Pakubuwana VI, pihak Belanda lebih
dulu menangkap juru tulis keraton, yaitu Mas Pajangswara untuk dimintai
kesaksian. Meskipun disiksa sampai tewas, Pajangswara tetap diam tidak
mau membocorkan hubungan Pakubuwana VI dengan Pangeran Dipanegara.
<br />Meskipun demikian, Belanda tetap saja membuang Pakubuwana VI dengan
alasan bahwa Pajangswara telah membocorkan semuanya. Fitnah inilah yang
menyebabkan Pakubuwana IX kurang menyukai Ranggawarsita, yang tidak lain
adalah putra Pajangswara.
<br />Hubungan Ranggawarsita dengan Belanda juga kurang baik. Meskipun ia
memiliki sahabat dan murid seorang Indo bernama C.F. Winter, Sr., tetap
saja gerak-geriknya diawasi Belanda. Ranggawarsita dianggap sebagai
jurnalis berbahaya yang tulisan-tulisannya dapat membangkitkan semangat
juang kaum pribumi. Karena suasana kerja yang semakin tegang,akibatnya
Ranggawarsita pun keluardari jabatan redaksi surat kabar Bramartani
tahun 1870.
<br />Ranggawarsita meninggal dunia secara misterius tanggal 24 Desember
1873. Anehnya, tanggal kematian tersebut justru terdapat dalam karya
terakhirnya, yaitu SeratSabdajati yang ia tulis sendiri. Hal ini
menimbulkan dugaan kalau Ranggawarsita meninggal karena dihukum mati,
sehingga ia bisa mengetahui dengan persis kapan hari kematiannya.
<br />Penulis yang berpendapat demikian adalah Suripan Sadi Hutomo (1979)
dan Andjar Any (1979). Pendapat tersebut mendapat bantahan dari pihak
keraton Surakarta yang berpendapat kalau Ranggawarsita adalah peramal
ulung sehingga tidak aneh kalau ia dapat meramal hari kematiannya
sendiri.
<br />Ranggawarsita dimakamkan di Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Kabupaten
Klaten. Makamnya pernah dikunjungi dua presiden Indonesia, yaitu
Soekarno dan Gus Dur pada masa mereka menjabat.
<br />Istilah Zaman Edan konon pertama kali diperkenalkan oleh
Ranggawarsita dalam Serat Kalatida, yang terdiri atas 12 bait tembang
Sinom. Salah satu bait yangpaling terkenal adalah:
<br />amenangi zaman edan,
<br />ewuhaya ing pambudi,
<br />mélu ngédan nora tahan,
<br />yén tan mélu anglakoni,
<br />boya keduman mélik,
<br />kaliren wekasanipun,
<br />ndilalah kersa Allah,
<br />begja-begjaning kang lali,
<br />luwih begja kang éling klawan waspada.
<br />yang terjemahannya sebagai berikut:
<br />menyaksikan zaman gila,
<br />serba susah dalam bertindak,
<br />ikut gila tidak akan tahan,
<br />tapi kalau tidak mengikuti (gila),
<br />tidak akan mendapat bagian,
<br />kelaparan pada akhirnya,
<br />namun telah menjadi kehendak Allah,
<br />sebahagia-bahagianya orang yang lalai,
<br />akan lebih bahagia orang yang tetapingat dan waspada.
<br />Syair di atas menurut analisis seorang penulis bernama Ki Sumidi
Adisasmito adalah ungkapan kekesalan hati pada masa pemerintahan
Pakubuwono IX yang dikelilingi para penjilat yang gemar mencari
keuntungan pribadi. Syair tersebut masih relevan hingga zaman modern ini
di mana banyak dijumpai para pejabat yang suka mencari keutungan
pribadi tanpa memedulikan kerugian pihak lain.
<br />Karya sastra tulisan Ranggawarsita antara lain:
<br />Bambang Dwihastha : cariyos Ringgit Purwa
<br />Bausastra Kawi atau Kamus Kawi – Jawa, beserta C.F. Winter sr.
<br />Sajarah Pandhawa lan Korawa : miturut Mahabharata, beserta C.F. Winter sr.
<br />Sapta dharma
<br />Serat Aji Pamasa
<br />Serat Candrarini
<br />Serat Cemporet
<br />Serat Jaka Lodang
<br />Serat Jayengbaya
<br />Serat Kalatidha
<br />Serat Panitisastra
<br />Serat Pandji Jayeng Tilam
<br />Serat Paramasastra
<br />Serat Paramayoga
<br />Serat Pawarsakan
<br />Serat Pustaka Raja
<br />Suluk Saloka Jiwa
<br />Serat Wedaraga
<br />Serat Witaradya
<br />Sri Kresna Barata
<br />Wirid Hidayat Jati
<br />Wirid Ma'lumat Jati
<br />Serat Sabda Jati
<br />Ramalan tentang Kemerdekaan Indonesia
<br />Ranggawarsita hidup pada masa penjajahan Belanda. Ia
menyaksikansendiri bagaimana penderitaan rakyat Jawa, terutama ketika
program Tanam Paksa dijalankan pasca Perang Diponegoro. Dalam suasana
serba memprihatinkan itu, Ranggawarsita meramalkan datangnya
kemerdekaan, yaitu kelak pada tahun Wiku Sapta NgesthiJanma.
<br />Kalimat yang terdiri atas empat katatersebut terdapat dalam Serat
Jaka Lodang, dan merupakan kalimat Suryasengkala yang jika ditafsirkan
akan diperoleh angka 7-7-8-1. Pembacaan Suryasengkala adalah dibalik
dari belakang ke depan, yaitu1877 Saka, yang bertepatan dengan 1945
Masehi, yaitu tahun kemerdekan Republik Indonesia.
<br />Pengalaman pribadi Presiden Soekarno pada masa penjajahan adalah
ketika berjumpa dengan para petani miskin yang tetap bersemangat di
dalam penderitaan, karena mereka yakin pada kebenaran ramalan
Ranggawarsita tentang datangnya kemerdekaan di kemudian hari.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-65752375715963033322013-03-13T03:31:00.002-07:002013-03-13T03:31:21.464-07:00Menyingkap Rahasia wudhu<span>Keistimewaan wudhu’ dalam tinjauan medis:
<br />
<br />* Wudhu’ tidak hanya membersihkan organ-organ tubuh bagian luar
beberapa waktu dalam sehari sebelum sholat. Pengaruh psikologi dan
spiritual dirasakan lebih dalam oleh seorang muslim setelah wudhu’,
terutama sekali ketika wudhu’ tersebut dilakukan secara sempurna. Wudhu’
juga berperan penting dalam kehidupan seorang muslim, karena dengan
wudhu’ akan menjaga mereka selalu dalam keadaan suci, sebagaimana sabda
Rasululloh SAW di atas (Shahih HR. Muslim, I:148 danlainnya).
<br />
<br />* Proses pembersihan (membasuh) organ-organ yang biasanya tidak
terlindung dari debu sudah pasti mempunyai arti yang besar bagi
kesehatan secara umum. Bagian tubuh yang terpapar sepanjang hari, tidak
terhindar dari sejumlah besar mikroba dalam hitungan jutaan per
sentimeter kubik udara. Mikroba ini melakukan serangan terus menerus
melawan tubuh manusia pada area kulit yang terpapar. Dengan wudhu’,
mikrobadapat terangkat oleh usapan yang mengejutkan di permukaan kulit,
terutama jika disertai pijatan yang sempurna dan menuang air secukupnya,
seperti tuntunan Rasululloh SAW. Bila proses tersebutdiikuti dengan
benar, maka tidak ada kotoran atau kuman yang tertinggal di tubuh
kecuali apa yang telah Alloh tetapkan.
<br />
<br />* Berkumur dengan mulut. Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan
bahwa berkumur bisa melindungi mulut dan kerongkongan/tenggorokan dari
inflamasi, dan juga gusi bernanah (pyorrhea). Selain itu juga dapat
melindungi dan membersihkan gigi, yakni dapat mengeluarkan sisa makanan
yang tertinggal di gigi.
<br />
<br />* Menghirup air melalui hidung. Membasuh dan membersihkan hidung
sangat membantu dalam menjaga agar lubang hidung bersih dan bebas dari
inflamasi dan kuman, dengan demikian akan mencerminkan kondisi kesehatan
tubuh yang baik secara keseluruhan.
<br />
<br />* Membasuh wajah dan kedua tangan. Membasuh wajah dan keduatangan
hingga siku mempunyai manfaat besar dalam mengangkat debu dan mikroba
maupun keringat dari permukaan kulit. Selain itu juga membersihkan kulit
dari substansi berlemak yang disekresikan kelenjar kulit, kondisi ini
biasanya menjadi tempat yang sangat cocok untuk perkembangbiakan dan
makanan kuman.
<br />
<br />* Membasuh kedua kaki. Membasuh kaki dengan pijatan menimbulkan
perasaan tenang dan puas yang meliputi seorang muslim setelah wudhu’.
<br />
<br />* Rahasia-rahasia lain dari wudhu’. Penelitian ilmiah telah
membuktikan bahwa sirkulasi darahpada lengan tangan bagian atas hingga
lengan bagian bawah, dan pada lengan kaki bagian bawah hingga posisi
kaki lebih rendah dibandingkan organ-organ lainnya, sekelililng badan
hingga pusat regulasi darah, yakni jantung. Jadi, membasuh kedua lengan
tersebut dengan pijatan setiap kali wudhu’ membantu memperkuat sirkulasi
darah di bagian ini, dengan demikian menambah vitalitas dan aktivitas
tubuh.
<br />
<br />Ilmu pengetahuan juga telah membuktikan efek dari sinar matahari,
terutama sinar UV yang bisa menyebabkan kanker kulit. Efekini dapat
diturunkan sangat baik dengan berwudhu’, yakni terus menerus membasahi
permukaan kulit dengan air, terutama sekali organ-organ yang terpapar
sinar matahari. Ini membantu melindungi permukaan dan lapisan internal
sel kulit dari pengaruh berbahaya sinar matahari.
<br />
<br />Keistimewaan wudhu’ dalam tinjauan agama :
<br />
<br />· Ahmad Dari Abu Hurairah Radliyallahu Anhu ia berkata telah
bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :” maukah aku
tunjukkan kepada kalian beberpa hal yang dengan itu Allah kan menghapus
dosa-dosa dan mengangkat derajat kalian?”. “Mau ya Rasulallah”. Ujar
mereka.Sabda beliau:”Yaitu menyempurnakan wudhu’ ketika dalam keadaan
sulit(3), sering melangkah menuju ke mesjid dan menunggu sholat setelah
selesai mengerjakan Sholat(4), yang demikian itu adalah perjuangan
(ribath)(5), perjuangan, perjuangan”. (Shahih HR. Muslim, I:151 dan
lainnya, Lihat Mukhtashar Muslim, no 133.)
<br />
<br />Dari Abu Hurairah Radliyallahu ‘Anhu bahwasannya Rasulallah
Shallallahu ‘Alahi wa Sallam bersabda:”Apabila seorang hambamuslim
berwudhu’, lalu ia mencuciwajahnya, maka akan keluar dari wajahnya
setiap dosa yang ia pernah melihat(yang haram) dengan matanya bersama
dengan air atau bersama dengan tetesan yang terakhir. Bila ia mencuci
keduatangannya, keluar dari tangannya setiap dosa yang pernah dilakukan
oleh tangannya bersamaan dengan air atau tetesan air yang treakhir. Dan
bila ia mencuci kedua kakinya, akan keluar dosa-dosa yang dilakukan oleh
kedua kakinya bersamaan dengan air atau barsamaan dengan tetesan air
yangterakhir, hingga ia keluar dalam keadan bersih dari dosa” (Shahih
HR. Muslim, I:148 dan lainnya).
<br />
<br />Dari Abu Hurairah Radliyallahu ‘Anhu bahwasannya Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa sallam ketika datang ke pemakaman beliau
mengucapkan “Assalamu’alaikum daar qaumi mu’minin. Wa Insya Allah bikum
‘an qariibin laa hiquun”(Kesejahteraan kepada kamu wahai penghuni
perkampungan kaum mu’minin, dan insya Allah tidak lama lagi kami akan
menyusul kamu). Alangkah inginnya hatiku ketika hendak melihat saudara-
saudaraku!. Para shahabat berkata:” Bukankah kamiini saudara-saudara
engkau ya Rasulullah?” Sabda beliau :” Kalian ini para shahabatku,
adapun saudara-saudaraku adalah orang yang belum muncul”. Mereka
bertanya:”Bagaimana engkau dapat mengetahui keadaan umat yang belum
muncul itu ya Rasulullah?” Jawab beliau :” bagaimana pendapat kalian
bila umpamanya seseorang mempunyai kuda berwarna putih cemerlang yang
pada dahi dan kakinya yang berada ditengah-tengah kuda yang berwarna
hitam pekat, tidakkah ia dapat mengenali kuda itu.?”. Dapatya
Rasulullah”. Ujar mereka. Kata Beliau “Demikianlah halnya mereka itu,
mereka datang dalam keadaan putih cemerlang bertanda dengan wudhu’
sedangkanaku menjadi perintis mereka menuju telaga. Ketahuilah
sesungguhnya ada beberapa orang yang ditolak masuk telaga seperti onta
sesat yang diusir, aku menyeru mereka: mari ke sini”. Lalu
dikatakan:”Sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang menyelewang
sepeninggalmu, maka aku katakan (kalau begitu) celaka, celaka mereka” (
Shahih HR. Muslim,1:150).
<br />
<br />Alloh SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
hendak melaksanakan sholat maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai
siku, dan usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata
kaki. jika kamu junub maka mandilah… (QS. Al-Maidah:6).</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-76392521699524758362013-03-13T03:30:00.004-07:002013-03-13T03:30:38.889-07:00Anak Ayam Dan Rajawali<span>Alkisah adalah sebuah telur rajawali yang jatuh di kandang
ayam.Telur rajawali itu lalu dierami oleh induk ayam. Beberapa minggu
kemudian menetaslah telur itu dan lahirlah seekor anak rajawali.
<br />Anak rajawali pun belajar hidup bersama anak-anak ayam yang lain.
Karena tidak menyadari bahwa dirinya adalah seekor rajawali, sang
rajawali pun belajar mengkais-kais tanah untuk mencari cacing makanan
kegemarannya. Ia tidak pernah belajar untuk terbang karena induk dan
teman-temannya tidak melatihnya untuk terbang. Ia pun mulai berbicara
cip..cip. memanggil induknya
<br />Suatu hari lewatlah seekor burung rajawali di atas kandang ayam itu.
Meliuk ke kiri, ke kanan sambil sesekali melempar pandangannya ke
kandang ayam. Anak rajawali pun melihat burung yang paling perkasa itu
dan lalu bertanya pada induk ayamnya, ” Bu, burung apa itu? “ ”Oh itu
burung rajawali”, jawah ibunya ”Bisakah aku terbang seperti dia Bu?”
tanya si anak rajawali lagi”Ha…ha?.ha, kamu, ibu, dan adik-adikmu yang
lain semuanya sama, tidak ada yang bisa terbang. Sudah takdir kita untuk
tidak dapat terbang. Hidup kita ya hanya bisa mengkais-kais tanah
mencari cacing. Sudah cepat masuk ke dalam, sudah mulai gelap, sebentar
lagi pandangan kita kabur”
<br />Andai saja si anak rajawali tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh dunianya.. Bagaimana dengan Anda. .
<br />Dari cerita ini diharapkan anda dapat menyadari potensi anda yang
sebenarnya dan lalu mulai membangun motivasi anda bangkit dari seekor
anak ayam menjadi seekor rajawali.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-2912827019818919382013-03-13T03:30:00.000-07:002013-03-13T03:30:06.249-07:00Tingkat Pengetahuan<span>Di dalam literatur tradisional dikatakan bahwa manusia itu
memperoleh petunjuk bertingkat-tingkat. Pertama-tama, ketika dia lahir
sebagai bayi, makayang berfungsi ialah instink dan naluri, misalnya
menangis ketika lapar. Siapa yang mengajari bayi itu menangis? Tidak
ada. Itu adalah instink. Dengan menangisdia bisa survive, karena kalau
dia menangis, ibunya tahu dia lapar, maka memberi air susu. Bertambah
besar dia tidak cukup dengan instink, sebab kalau hanya menggunakan
instink dia menjadi seperti binatang.<br />Setelah instink, yang berfungsi
adalah indra (panca indra). Kita tahu bahwa indra bayi, misalnya mata
dan telinga, belum berfungsi sebagaimana mestinya.Lama-kelamaan mata
bisa mengenali. Mula-mula yang paling pertama dikenali ialah ibunya
sendiri. Pada tahap ini, setiap orang (perempuan) terlihat seperti
ibunya, sebagaimana juga setiap orang laki-laki terlihat seperti
bapaknya, karena itu setiap laki-laki disambut sebagai bapaknya.
Kemudian indra itu berkembang. Tetapi ternyata tidak cukup, karena indra
masih bisa salah. Misalnya, benda yang jauh terlihat sangat kecil
(kapal terbang itu seperti sebesar lengan). Dan itu dikoreksi oleh akal.
Di dalam buku-buku pesantren juga sering diumpamakan tentang tongkat
lurus yang dimasukkan air dan ternyata tampak seperti bengkok. Akallah
yang mengatakan bahwa itu lurus. Jadi fase selanjutnya ialah akal.<br />Setelah
akal berkembang ternyata juga masih bisa salah. Akal lebih berkaitan
dengan ilmu pengetahuan. Karena itu, Adam sebagai simbolisasi dari
manusia primordial sering dijadikan sebagai contoh. Kita tahu bahwa
setelah Adam dinyatakan sebagai khalifah Allah di bumi para malaikat
protes. Tetapi Tuhan menepis protes itu dan dengan penegasan bahwa Adam
mempunyai suatu kelebihan terhadap malaikat yaitu ilmu, “Dan Ia
mengajarkan kepada Adam sifat-sifat semua benda (ilmu),” (Q. 2: 31).
Seolah-olah ada semacam penegasan bahwa yang relevan untuk jabatan
kekhalifahan di bumi ialah ilmu pengetahuan. Tetapi seorang Adam
yangsudah berilmu itu masih harus diusir darisurga karena melanggar
suatu larangan untuk mendekati sebuah pohon. Jadi ilmu saja tidak cukup,
karena orang yangberilmu masih bisa jatuh.<br />Manusia memerlukan
sesuatu yang lain. Itulah yang didapat oleh Adam begitu turun dari
surga, “Maka Adamu menerima pelajaran dari Tuhannya kata-kata,” (Q. 2:
37). Jelas yang disebutsebagai kalimat “pelajaran dari Tuhan” ialah
agama, yang lebih tinggi daripada ilmu.<br />Dalam versi lain bisa kita
terangkan begini. Apakah panca indra kita menangkap benda-benda seperti
apa adanya? Buku tampak seperti buku. Tetapi secara akal buku tidak lagi
diterjemahkan atau didefinisikan sebagai benda melainkan sebagai suatu
volume yang dinyatakan misalnya dalamm3 yang terdiri dari lebar, tinggi,
dan dalam. M3 adalah kategori akal, tetapi masih bisa diterjemahkan
menjadi kategori indra. Artinya, m3 itu masih bisadigambar dan bisa
diwujudkan yaitu meter kubik, tetapi kalau sudah m4 sudah tidak bisa.
Padahal secara logis m4 itu ada. Bahkan m pangkat berapa saja ada,
tetapi tidak bisa lagi diterjemahkan menjadi hal yang bersifat indrawi.<br />Begitu
juga agama. Ada bagian-bagian dari agama yang masih bisa diterjemahkan
sebagai kategori-kategorirasional. Misalnya, mengapa kita tidak boleh
mencuri, itu rasional. Tetapi ada bagian-bagian agama yang sudah lebih
tinggi dari akal, yang sudah tidak bisa lagi diterjemahkan sebagai
kategori akal. Misalnya, yang sampai sekarang masih menjadi perdebatan,
kita tidak boleh makan babi. Dulu, ada umat Islam yang begitu apologetik
(pada tahun 50-an), yang mencoba mengatakan bahwa babi itu haram karena
di situ banyak bibit penyakit, cacing pita, dan sebagainya. Bahayanya
argumen semacam ini ialah kalau bisa diciptakan peternakan babi yang
bebas dari cacing pita, apakah kemudian halal. Untuk sampai pada
kesimpulan itu ternyata tidak seorang pun yang berani. Bahkan ada yang
mengatakan bahwa sapi Indonesia dibandingkan dengan babi Amerika itu
lebih bebas babi Amerika dari penyakit. Kalau argumen tadi yang dipakai,
berarti sapi Indonesia haram? Keterangan rasional seperti itu berbahaya
sekali. Lalu apa keterangannya? Itu “The Mysteri of God”
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-80209001294427894112013-03-13T03:29:00.001-07:002013-03-13T03:29:31.966-07:00Belajar Kehidupan Dari Sebuah Pohon Tua<span>Hidup ini adalah sebuah proses. Hadapilah dengan TEGAR!
<br /> Alkisah ada seorang anak yang baru lulus dari sekolah hendak pergi
ke kota. Tujuan utamanya untuk mencari pekerjaan. Dan tentu saja merubah
nasib. Dia hanya seorang anak petani biasa. Setiap hari dia selalu
terbiasa dengan hidup yang sangat sederhana. Orang tuanya sudah terlalu
tua untuk diandalkan.
<br />Akhirnya menjelang kepergiannya ke kota. Dia pun bertemu dengan
bapaknya untuk meminta nasehat. ”Bapak, besok subuh anakmu ini mau
berangkat mencari kerja ke kota. Kiranya bapak mengizinkan aku untuk
pergi”. Bapak itu pun berkata,” Anakku, bapak tidak bisa membekalimu
apa-apa? Tapi sebelum engkau pergi. Bapak mau menunjukkan sesuatu kepada
kamu.” Si anak pun melihat bapaknya dengan penuh tanda tanya. ”Apakah
itu, Bapak?”. Si Bapak tidak menjawab. Dia tersenyum dan berkata,”Mari
ikut aku?”. Lalu dia pun berjalan. Diikuti oleh anaknya dari belakang
dengan penuh tanda tanya.
<br />Ternyata mereka pergi ke belakang halaman rumah. Disitu ada sebuah
pohon tua yang sangat besar. Umurnya mungkin sudah ratusan tahun. Mereka
pun sampai.Dan berdiri persis di depan pohon tua tersebut. Si bapakpun
berkata,” Anakku coba kau perhatikan pohon tua ini?”. Si anak pun mulai
memperhatikan pohon tua itu.
<br />Yang bisa dilihatnya hanya sebuah pohon tua tidak mempunyai arti.
Batangnya pun sangat sulit dipeluk dengan mengandalkan seorang diri.
Butuh tiga sampai lima orang. Pohon ini pun tidak tahu termasuk jenis
tanaman apa? Yang dia tahu pohon ini sudah ada sejak dia masih kecil.
Bisa jadi sebelum dia lahir. ”Bapak, aku tidak melihat yang istimewa
dari pohon ini”. Jawab si anak. Si bapak pun secara perlahan-lahan mulai
mendekati pohon itu lebih dekat lagi. Dan tangannya pun menyentuh akar
pohon tersebut. Lalu dia pun berkata,” Pohon itu begitu kokoh berdiri
sampai dengan sekarang. Padahal kita tidak pernah merawatnya. Diapun
tumbuh secara alamiah. Ketika hujan dia pun menjadi basah. Kemaraupun
pun dia menjadi kekeringan. Tapi lewat proses kehujanan dan kekeringan
membuat dia menjadi kokoh dan kuat.”
<br />Si bapak memandang wajah anaknya dengan penuh arti. Sambil
melanjutkan perkataannya,” Setiap kali kamu menghadapi persoalan ketika
kamu di kota. Ingatlah pohon ini? Dia bisa melewati semuanya dengan
baik. Walaupun kamu mengalami persoalan besar sekalipun. Itu semua
menjadikan kamu lebih kuat dan tegar. Tidak terhempas oleh angin yang
besar. Andalkan Sang Pencipta untuk membantu hidupmu. Bila engkau hanya
mengandalkan dirimu sendiri dan orang lain itu hanya bersifat sementara.
Kamu lebih banyak kecewa. Tapi bila engkau mengandalkan Sang Pencipta
kamu tidak pernah kecewa.” Si bapak pun mengakhiri percakapan dengan si
anaknya. Si anakpun mulai mengerti. Bahwa di kota nanti dia harus siap
menghadapi setiap kesulitan. Dan hanya mengandalkan Sang Pencipta dia
pasti berhasil meraih impiannya.
<br />Pembaca yang budiman
<br />Dalam kehidupan kita zaman sekarang ini. Kita selalu terasang untuk
mencapai kesuksesan secara cepat. Istilah kerennya secara instan. Tanpa
mau bersusah payah. Padahal kita semua tahu bahwa ada satu hukum alam
yang tidak mungkin kita hindari yaitu hukum proses. Coba ingat ketika
kita masih bayi. Kita pun mulai dari belajar merangkak. Lewat proses
jatuh bangun beberapa kali. Mungkin bisa juga ratusan kali. Kita baru
bisa belajar berdiri. Setelah kedua kaki kita kokoh dan kuat. Barulah
kita mulai melangkah. Mulai dari satu, dua, tiga sampai proses melangkah
lancar. Barulah kita mulai bisa berjalan. Setelah kita lancar berjalan,
maka kita berlari, memanjat, melompat dan semua aktivitas lainnya yang
bisa kita lakukan. Apakah semuanya secara instan? Jawabnya pasti.
TIDAK!. Semuanya lewat sebuah PROSES perjuangan.
<br />Pertanyaan saya, bagaimana supaya kita bisa melewati proses
kehidupan ini secara kuat dan kokoh? Tentu saja kita harus siap
menghadapi setiap kesulitan yang datang. Bukan menghindarinya. Lihat
saja batu karang yang keras. Bisa tembus lewat proses tetesan air secara
terus menerus. Dengan diuji membuat mental kita menjadi kuat. Disinilah
timbul kekuatan mental kita seperti keberanian, keuletan, kesetiaan,
dll. Dan satu lagi yang membuat kita kuat adalah kita harus mempunyai
MENTOR. Orang yang siap memberikan masukan bagi setiap kemajuan kita.
Mentor yang paling setia adalah orang tua kita. Merekalah pendorong buat
kita lebih maju. Kitapun bisa memilih mentor, orang yang sudah
mempunyai prestasi dan reputasi dibidang yang kita geluti. Tidak hanya
memberikan kritikan. Tapi dia juga mampu membimbing kita menjadi sukses.
Dan tak lupa sang mentor sejati adalah Sang Pencipta sendiri. Kita
harus selalu mendengarkan nasehatnya. Melalui doa secara rutin. Tak lupa
kita bersyukur atas permberiannya setiap hari.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-54540770961961043342013-03-13T03:28:00.003-07:002013-03-13T03:28:39.598-07:00Berhentilah Jadi Gelas<span>Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya
belakangan ini selalu tampak murung.”Kenapa kau selalu murung, nak?
Bukankah banyak hal yang indah didunia ini? Ke mana perginya wajah
bersyukurmu?” sang Guru bertanya.
<br />“Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya
untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya,” jawab
sang murid muda.
<br />Sang Guru terkekeh. “Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.”
<br />Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan
gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang
diminta.
<br />“Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,” kata
Sang Guru. “Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.” Si murid pun
melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.”Bagaimana
rasanya?” tanya Sang Guru.”Asin, dan perutku jadi mual,” jawab si murid
dengan wajah yang masih meringis. Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah
muridnya yang meringis keasinan.”
<br />Sekarang kau ikut aku.” Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat
tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.”Si
murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara.
Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari
mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah dihadapan
gurunya, begitu pikirnya.”Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata
Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat
dipinggir danau. Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air
danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang
dingin dan segar mengalir ditenggorokannya, Sang Guru bertanya
kepadanya, “Bagaimana rasanya?”"Segar, segar sekali,” kata si murid
sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau
ini berasal dari aliran sumber air di atas sana.
<br />Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.Dan sudah pasti,
air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di
mulutnya.”Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?”"Tidak sama
sekali,” kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang
Guru hanya tersenyum memperhatikannya,membiarkan muridnya itu meminum
air danau sampai puas.”Nak,” kata Sang Guru setelah muridnya selesai
minum. “Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam.
<br />Tidak kurang, tidak lebih.Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah
dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah
dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu
saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke
dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang
Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah.”Si murid terdiam,
mendengarkan.”Tapi Nak, rasa `asin’ dari penderitaan yang dialami itu
sangat tergantung dari besarnya ‘qalbu’(hati) yang menampungnya. Jadi
Nak, supaya tidak merasa menderita,berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu
dalam dadamu itu jadi sebesar danau.”</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-36904982142178324442013-03-13T03:27:00.002-07:002013-03-13T03:27:54.321-07:00Belajar Dari Burung dan Cacing<span>Bila kita sedang mengalami kesulitan hidup karena
<br />himpitan kebutuhan materi, maka cobalah kita ingat
<br />pada burung dan cacing.
<br />Kita lihat burung tiap pagi keluar dari sarangnya
<br />untuk mencari makan. Tidak terbayang sebelumnya kemana
<br />dan dimana ia harus mencari makanan yang diperlukan.
<br />Karena itu kadangkala sore hari ia pulang dengan perut
<br />kenyang dan bisa membawa makanan buat keluarganya,
<br />tapi kadang makanan itu cuma cukup buat keluarganya,
<br />sementara ia harus “puasa”.
<br />Bahkan seringkali ia
<br />pulang tanpa membawa apa-apa buat keluarganya sehingga
<br />ia dan keluarganya harus “berpuasa”. Meskipun burung
<br />lebih sering mengalami kekurangan makanan karena tidak
<br />punya “kantor” yang tetap, apalagi setelah lahannya
<br />banyak yang diserobot manusia, namun yang jelas kita
<br />tidak pernah melihat ada burung yang berusaha untuk
<br />bunuh diri.
<br />Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba
<br />menukik membenturkan kepalanya ke batu cadas. Kita
<br />tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba
<br />menenggelamkan diri ke sungai. Kita tidak pernah
<br />melihat ada burung yang memilih meminum racun untuk
<br />mengakhiri penderitaannya. Kita lihat burung tetap
<br />optimis akan rizki yang dijanjikan Allah.
<br />Kita lihat, walaupun kelaparan, tiap pagi ia tetap
<br />berkicau dengan merdunya. Tampaknya burung menyadari
<br />benar bahwa demikianlah hidup, suatu waktu berada
<br />diatas dan dilain waktu terhempas ke bawah. Suatu
<br />waktu kelebihan dan di lain waktu kekurangan. Suatu
<br />waktu kekenyangan dan dilain waktu kelaparan.
<br />Sekarang marilah kita lihat hewan yang lebih lemah
<br />dari burung, yaitu cacing.
<br />Kalau kita perhatikan, binatang ini seolah-olah tidak
<br />mempunyai sarana yang layak untuk survive atau
<br />bertahan hidup. Ia tidak mempunyai kaki, tangan,
<br />tanduk atau bahkan mungkin ia juga tidak mempunyai
<br />mata dan telinga. Tetapi ia adalah makhluk hidup juga
<br />dan, sama dengan makhluk hidup lainnya,ia mempunyai
<br />perut yang apabila tidak diisi maka ia akan mati. Tapi
<br />kita lihat, dengan segala keterbatasannya, cacing
<br />tidak pernah putus asa dan frustasi untuk mencari
<br />rizki. Tidak pernah kita menyaksikan cacing yang
<br />membentur-benturkan kepalanya ke batu.
<br />Sekarang kita lihat manusia. Kalau kita bandingkan
<br />dengan burung atau cacing, maka sarana yang dimiliki
<br />manusia untuk mencari nafkah jauh lebih canggih.
<br />Tetapi kenapa manusia yang dibekali banyak kelebihan
<br />ini seringkali kalah dari burung atau cacing?
<br />Mengapa manusia banyak yang putus asalalu bunuh diri
<br />menghadapi kesulitan yang dihadapi?
<br />Padahal rasa-rasanya belum pernah kita lihat cacing
<br />yang berusaha bunuh diri karena putus asa.
<br />Rupa-rupanya kita perlu banyak belajar dari burung dan cacing.
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-11249963190928141362013-03-13T03:26:00.001-07:002013-03-13T03:26:09.966-07:00Kisah Petualangan Gaib Digunung Wilis Jawa Timur<span>Setelah Hampir 1 minggu saya mengingat2 kembali akhirnya selesai juga.
<br />
<br />Dalam petualangan gaib digunung wilis kali ini,Saya mendapatkan
Mustika gaib Batu berwarna hitam legam dengan corak yang sangat aneh.
<br />Bagaimanakah ceritanya ?
<br />Kisah berbau mistik ini memang sudah cukup lama berlalu.Persisnya
berlangsung pertengahan tahun 2004 silam.Meski Begitu,ada sisi yang amat
menarik dari perjalanan gaib kali ini.Yang barangkali saja bisa
menambah wawasan anda tentang keghaiban.
<br />Waktu itu saya diajak oleh seorang teman bernama Subhan.Kami pergi
kesuatu gunung yang legendaris bagi masyarakat jawa timur dan
sekitarnya.yang dikenal dengan nama gunung wilis.Dikatakan legendaris
sebab menurut kisahnya,pada masa kerajaan majapahit Raden Wijaya
(Kertarajasa Jayawardhana) (1293-1309).Gunung wilis ini pernah dijadikan
tempat bertapa dan untuk mendekatkan diri kepada sang maha pencipta
alam semesta.Meskipun zaman telah berkembang dengan pesat,namun kawasan
gunung wilis masih tetap dipercaya mengandung kesakralan dan fenomena
gaib tertentu.sebagai contoh dalam keseharian masyarakat desa dan
sekitarnya.Menganggap gunung wilis sebagai gunung yang sangat
wingit.Jarang sekali ada warga yang berani memasuki kedalaman gunung ini
seorang diri.
<br />Gunung Wilis adalah sebuah gunung non-aktif yang terletak di Pulau
Jawa , Provinsi Jawa Timur , Indonesia . Gunung Wilis memiliki
ketinggian 2552 meter, serta puncaknya berada di perbatasan antara enam
kabupaten yaitu Kediri , Tulungagung , Nganjuk , Madiun , Ponorogo , dan
Trenggalek.Gunung wilis memiliki satu puncak tertinggi yang bentuknya
tidak lancip akan tetapi agak datar dan panjang.Sampai hari ini dari
puncak gunung wilis mengalir berbagai sumber mata air yang turun kebawah
sebagian membentuk beberapa air terjun.Salah satu air terjun dari
puncak gunung wilis sebelah selatan diwilayah besuki adalah
irenggolo.Kemudian disebelah utara wilis diwilayah sawahan terbentuk
pula air terjun sedudo,konon sedudo menjadi pasangan gaib daripada air
terjun cobanrondo yang terletak diwilayah waduk selorejo.Disamping kedua
air terjun itu kira-kira pada bagian hampir mendekati puncak wilis
paling tinggi terdapatlah air terjun ngleyang yang masih perawan
diwilayah bolawen.Jika irenggolo dan sedodo sudah dibuka menjadi obyek
wisata.Air terjun ngelang masih bertahan ditengah hutan belantara dan
belum dibuatkan jalan kesana.karena lokasinya dari jalan aspal kira-kira
satu jam lebih jalan kaki orang dewasa.Kembali kecerita memang gunung
wilis sangat wingit Menurut cerita penduduk yang tinggal disekitar
lereng gunung,hutan digunung wilis masih sering menampakkan berbagai
fenomena gaib,seperti kesaksian yang menyebutkan bahwa warga memang
sering mendengar suara gamelan yang mendayu-dayu sedemikan rupa. Lebih
dari itu, ada pula warga yang telah mendapat berbagai macam benda-benda
pusaka. Berbagai kesaksian tersebut rupanya cukup menarik perhatian Dan
sebagai seorang yang gemar bertualang menyibak kemisteriusan dunia
gaib, tentu saja ajakan sang teman tak bisa saya tolak. Apalagi,Subhan
mengatakan kalau dirinya ingin berburu pusaka di dalam kelebatan gunung
yang Wingit itu. Setelah menyusun kesepakatan, akhirnya berangkatlah
kami berdua. Dengan berbekal keyakinan dan berbagai perlengkapan yang
cukup memadai, Alhamdulillah akhirnya perjalanan kami sampai juga di
perbatasan. Sesampainya disana, kami harus menyelusuri sungai sejauh
kira-kira 2 Km.Hal ini harus kami lakukan sebab setahu kami memang tak
ada jalan lain, kecuali lewat sungai tersebut. Di saat matahari mulai
terbenam ke ufuk barat, kami telah sampai di lereng gunung. Tanpa peduli
dengan kegelpan yang mulai meliputi sang mayapada, kami terus melangkah
lebih jauh masuk ke dalam hutan.
<br />Hutan pegunungan Wilis memang begitu luas.pada sisi Kediri, tepatnya
di daerah Dolo kecamatan Mojo. Hutan dengan banyak aliran air, berhawa
digin dan tingkat kelembaban rendah
<br /> Gunung Wilis mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan
Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung.
<br />Daerah perbukitan Gunung Wilis konon pernah dilalui oleh Jendral
Sudirman , sebelum melakukan Serangan Sebelas Maret ke
Yogyakarta.Pendakian Gunung Wilis dari arah timur dapat dimulai melalui
Kabupaten Kediri tepatnya Kecamatan Mojo. Jalan menuju ke puncak gunung
Wilis sudah dibangun memadai melalui Mojo.Sementara itu dari arah
selatan Gunung Wilis dapat didaki dari Kecamatan Sendang, Kabupaten
Tulungagung . Apabila ingin mencapai Gunung Wilis dari arah utara,
pendakian dapat dimulai dari Kabupaten Nganjuk , sementara dari arah
barat, pendakian dapat dimulai dari Kabupaten Ponorogo atau Kabupaten
Madiun .
<br />Sambil menyusuri setapak demi setapak areal Gunung wilis, Saya tak
kuasa untuk menghayati pemandangan yang terhampar disekelilingnya.
Subhanallah ! Saya amat takjub dengan seluruh pepohonan besar yang
berbaris sedemikian rupa, seolah para raksasa yang berdiri mengawal
keagungan awal.
<br />Lambat laun, lamunan Saya buyar oleh suara Subhan yang memberi
tahukan bahwa waktu Maghrib telah tiba. Dia pun mengumandangkan Adzan.
Setelah kami sama-sama mengambil wudhu di aliran sungai kecil yang tak
jauh dari tempat kami. Setelah itu kami melakukan sholat berjamaah.
Selepas sholat,Saya mulai mempersiapkan segala sarana untuk ucapan
ritual, yang sebelum berangkat memang sudah kami dipersiapkan di rumah.
Tepat pukul 21.00 WIB,Saya dan Subhan berpisah untuk mencari tempat
masing-masing. Tentu saja maksudnya agar kami bisa khusyuk dalam
melakukan ritual yang akan digelar, sesuai dengan keinginan
masing-masing.Lewat sebuah amalan pembuka pintu gaib,Saya mulai
memusatkan segenap konsentrasi untuk masuk ke alam dimensimaya. Entah
sudah berapa jam saya memusatkan konsentrasi, bahkan berbagai amalan dan
ajian yang berbeda-beda sudah saya gunakan, namun amalan dimensi lain
belum juga terbuka tirainya. Baru menjelang pukul 02.30 WIB,Saya mulai
bisa menyibak alam lain. Subhanallah ! kejadian yang sulit diceritakan
lewat untaian kalimat, yang jelas Saya mulai menapaki ruas jalan diarea
hutan.
<br />Entah sudah berapa jauh saya menyelusuri daerah gaib. Karena terasa
lelah, akhirnya saya beristirahat di sebuah mushola kecil yang
sepertinya sudah sangat tua. Ketika saya akan masuk ke dalam mushola
tersebut, tiba-tiba dari dalamnya keluar seorang kakek. Rupanya si kakek
sengaja ingin menyambut kedatangan Saya.Selamat datang Anakku! Cetus si
kakek. Sikapnya amat ramah, dengan senyum yang terasa menyejukkan.
Sayapun memberi hormat padanya dengan cara mencium jemari tangannya.
Setelah itu si kakek memeluk pundak Saya, dan mengajaknya masuk ke dalam
mushola tua. Anakku, aku sangat senang sebab kau bisa datang di
kediamanku itu. Sudah lama aku menunggumu. Rasanya, sudah tiga tahun
menurut hitungan bangsa manusia. Ingat, aku pernah hadir dalam mimpimu,
bukan? Subhanallah! Saya baru sadar kalau kakek inilah yang memang
pernah hadir dalam mimpi tiga tahun silam itu. Ya, saya baru ingat kakek
memang pernah hadir dalam mimpiku. Tapi, benarkah kakek yang dalam
mimpi itu memberikan Batu hitam kepadaku ? Tanya Saya. Benar, cucuku!
Jawab si kakek. Masya Allah! Saya langsung menubruk si kakek. Rasa haru,
sedih, bahagia, bercampur aduk dalam dada Saya. Bahkan, entah mengapa,
saat itu Saya sempat menangis untuk sesuatu yang tak jelas. Mungkin,
karena saya merasa telah melampaui suatu kegaiban yang amat sulit
dicerna dengan akal sehat. Setelah keadaan berubah tenang, si kakek baru
mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya.Nak, inilah batu hitam yang
pernah aku berikan kepadamu dalam mimpi itu! Katanya. Saya hampir tak
percaya dibuatnya, sebab batu yang diberikan si kakek wujudnya memang
sama persis dengan batu yang diberikannya lewat mimpi tiga tahun silam.
Dari pertemuan ini akhirnya Saya jadi tahu kalau si kakek bernama eyang
margopati. Beliau berasal dari golongan bangsa Jin Muslim.Tapi yang
paling penting,dalam pertemuan itu saya banyak diajarkan beberapa ilmu
para sesepuh jaman dahulu yang tidak bisa saya jabarkan disini,Waktu
tidak terasa Setelah selesai memberi wejangan akhirnya sang kakek
berpamitan karena masih ada urusan lagi.Dan akhirnya saya pun Menyudahi
ritual.disekitar tempat saya berada tiba-tiba berguncang dengan
hebat.Sebelum sadar dengan apa yang terjadi,terdengar satu suara yang
membentak, Anak manusia kurang ajar,berani-beraninya kau mengusik
ketenanganku!Perlahan Saya membuka kedua belah mata, untuk melihat siapa
gerangan pemilik suara sekeras gledek itu. Astagfirullahal'adziim!
Sekitar tujuh meter dihadapan saya,bercokol makhluk yang amat
menyeramkan.Wujudnya berupa seekor Naga berwarna hitam bersisik
kehijauan, dengan mata dan lidah merah menyala. Kepala Naga ini besarnya
mungkin sama dengan truk, sedangkan bagian tubuhnya yang lain tidak
begitu jelas terlihat.Maafkanlah jika kedatanganku mengusik ketenangan
Andika. Bukan itu yang menjadi tujuan saya. Maksud saya ditempat ini
hanyalah karena ingin mengambil warisan leluhur yang ada disini.jawab
saya sambil terus berdzikir Qolbi.
<br />Sang Naga yang bernama Ki Jambrong itu mendengus,sehingga hawa panas
tubuhnya seakan-akan membakar seluruh alam di sekitar tempat itu.Jika
itu yang menjadi tujuanmu, maka terlebih dahulu kau harus perang tanding
denganku!Sungutnya dengan suara keras membahana, sehingga tanah kembali
bergetar.Bukan tujuanku untuk menebar kebencian dan angkara murka di
antara sesama makhluk Allah. Namun, jika kau menghalangi niatku untuk
mengambil harta pusaka peninggalan leluhur, maka perang tanding pun
terpaksa harus aku jalani.
<br />Persis seperti dalam film-film fantasi, demi mendengar ucapan saya
yang demikian,sang Naga mendengus sambil menyemburkan api dari dalam
mulut dan lubang hidungnya. Syukur Alhamdulillah, berkat karomah dan
kesaktian Asma yang diajarka eyang margopati, tak sedikit pun api itu
dapat menyentuh tubuh saya. Kenyataan inilah yang akhirnya membuat Ki
jambrong menghilang. Kepalanya yang sebesar truk itu seperti amblas ke
dalam tanah.Lalu tiba-tiba
<br />Ki Jambrong benar-benar mewujudkan ancamannya. Dia kembali muncul
dengan kemarahan yang sepertinya tak bisa ditahan lagi.Semua bangsa
siluman yang bercokol ditempat ini telah pergi karena tak kuat menahan
serbuan hawa panas dari wirid yang kau amalkan. Kerajaan kami telah
porak-poranda. Karena itulah, aku ingin melakukan perang tanding
denganmu,Bentak Ki Jambrong dengan suara keras membahana bagai petir
memecah angkasa.Tanpa menunggu jawaban Saya, dengan gerakan yang sulit
diceritakan lewat kata-kata, Ki Jambrong langsung menyerbu. Saya yang
telah dibentengi oleh gaib sudah barang tentu dapat mengantisipasi
serangan itu. Semuanya dapat terjadi karena bantuan Khodam dari Asma
Cakra Balakosa, sebuah ilmu warisan Mbah Cokro Dirdjoyo yang sangat
langka pemiliknya.Jika saja malam itu ada orang lain yang menyaksikan
pertarungan antara saya dengan Ki Jambrong, entah pemandangan apa yang
akan disaksikannya. Yang jelas,Saya benar-benar merasakan pertarungan
ini dalam dimensi fisik, bukan dalam dimensi astral.Akan tetapi amat
sulit bagi Saya untuk menceritakannya dengan untaian kalimat dan
kata-kata, sebab pertarungan tersebut memang tidak sepenuhnya berada
dalam kesadaran saya. Dalam artian, ada kekuatan lain yang sifatnya
gaib, yang membantu setiap gerakan saya baik saat menghindar maupun saat
melakukan penyerangan.
<br />Ya,itulah yang terjadi, sampai pertarungan sengit itu berlangsung
selama berjam-jam lamanya. Buktinya, hampir semua tenaga Saya terkuras
habis. Dan di saat-saat yang teramat genting, Saya mendengar bisikan
gaib agar segera merapal apa yang disebut sebagai Syahadat krodha.
Ajaib! Saat saya merapal ilmu yang amat dirahasiakan ini, tiba-tiba Ki
Jambrong menjerit setinggi langit. Dia seperti terbakar oleh semburan
api yang bersuhu sangat panas. Sekejap kemudian tubuhnya yang
<br />besar itu seperti tersedot masuk ke dalam tanah,lalu menghilang bersamaan dengan suara jeritannya yang semakin tenggelam.
<br />Apa yang terjadi setelah itu?
<br />Saya merasakan keadaan alam di sekeliling menjadi gelap-
<br />gulita. Seluruh persendian bagai telah dilolosi dari tempatnya.
Walau sekuat tenaga berusaha untuk tetap tegar, namun akhirnya saya
roboh dan tak sadarkan diri.
<br />Gerimis pagi itu seperti sentuhan lembut seorang ibu yang
membangunkan anaknya dari tidur lelap. Ya, saya terjaga dengan tubuh
tertindih oleh sebuah batu berwarna hitam legam dengan corak aneh. Di
sekeliling saya nampak juga benda-benda lain berupa bokor-bokor kuningan
dengan bentuk yang amat artistik. Subhanallah! Mungkin inilah
benda-benda pusaka yang dimaksudkan itu.Demikianlah sebuah pengalaman
cukup menegangkan yang dilakoni oleh saya(cokro atmajadirdja). Tentu
semua ini dapat saya jalani karena izin dan kehendak Allah semata, sebab
sesungguhnya Saya hanyalah seorang hamba yang doif, yang penuh dengan
kekurangan..</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-3307124762046018272013-03-13T03:25:00.003-07:002013-03-13T03:25:25.967-07:00Ajaran Kepemimpinan Pancasetya<span>Tidak hanya presiden, para menteri, pejabat eselon maupun bos atau
manajer perusahaan saja yang disebut pemimpin. Setiap individu
hakikatnya adalah pemimpin. Maka, dia perlu memegang ajaran kepemimpinan
ini.
<br />
<br />Ajaran kepemimpinan Jawa itu terdiri dari lima hal yang merupakan nilai-nilai yang paling prinsip. Kelima ajaran itu adalah:
<br />
<br />1. SETYA BUDAYA
<br />2. SETYA WACANA
<br />3. SETYA SEMAYA
<br />4. SETYA LAKSANA
<br />5. SETYA MITRA
<br />
<br />SETYA BUDAYA: Seorang pemimpin harus menghargai adat istiadat dan
budaya masyarakat setempat. Dia harus mau untuk beradaptasi dengan
lingkungan sosial setempat. Pemimpin harus mengetahui hakikat budaya.
Budaya adalah sebuah proses manusia untuk hidup yang lebih bijaksana,
adil, selamat dan sejahtera. Proses itu tidak mengenal titik henti,
sehingga pemimpin yang baik harus terus beradaptasi dan berasimilasi
dengan budaya dimana dia memimpin.
<br />
<br />SETYA WACANA: Seorang pemimpin harus mampu memegang teguh ucapannya.
Bersatunya kata atau ucapan dan perbuatan nyata harus selaras. Tidak
munafik dan membohongi masyarakat. Dia harus pandai berdiplomasi dan
mengerti perkembangan situasi sosial, politik, ilmu pengetahuan dan
wacana-wacana lain sehingga dia mampu memimpin dengan cerdas.
<br />
<br />SETYA SEMAYA: Seorang pemimpin harus bisa melaksanakan janjinya
semasa belum jadi pemimpin/kampanye. Janji adalah hutang yang harus
dibayar setelah dia menjadi pemimpin. Janji memang diperlukan agar
masyarakat berpikir optimis dan punya harapan untuk hidup yang lebih
baik, namun janji harus dilaksanakan.
<br />
<br />SETYA LAKSANA: Seorang pemimpin harus bertanggungjawab terhadap
tugas yang diembannya. Tugas adalah kewajiban, bukan hak. Sehingga
menunaikan kewajiban merupakan prinsip seorang pemimpin. Pemimpin harus
bertanggungjawab kepada masyarakat, namun juga kepada Tuhan.
Tanggungjawab iu tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat maka
tanggungjawabnya akan dipertanyakan. Tugas apapun yang diembankan oleh
masyarakat harus dilaksanakan dengan ikhlas.
<br />
<br />SETYA MITRA: Seorang pemimpin harus mampu membangun jaringan
persahabatan dan perkawanan. Dia harus memiliki watak setia kawan yang
setinggi-tingginya. Tidak boleh berkhianat kepada kawan. Tidak boleh
culas dan egois. Seorang pemimpin perlu membangun sebuah kehidupan
sosial yang kondusif dan membawa kemanfaatan bersama-sama. Kemanfaatan
tidak boleh hanya bisa dirasakan oleh kelompok/kaumnya melainkan harus
bisa dirasakan oleh semua golongan.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-84729811318775887642013-03-13T03:24:00.004-07:002013-03-13T03:24:56.733-07:00Asal Usul Kebudayaan Selamatan Kematian<span>ITU BUDAYA MAGHRIB MAROKO (Ulama penyebar Islam di tanah Jawa, Nusantara, Asia dll)
<br />
<br />KENDURI= ZARDAH
<br />
<br />Lintas Tradisi Kenduri dan Zardah
<br />Ajaran Budha Siwa penuh dengan upacara keagamaan. Falsafah agama
tersebut mengajarkan kehidupan damai dalam kesatuan, menerima apa yang
menjadi takdir karena semuanya ditentukan oleh Yang Maha Kuasa (Sang
Hyang Widiwasa). Kedamaian masyarakat mendorong terbukanya ragam budaya
yang mewarnai kehidupan sehari-hari.
<br />
<br />Pada dasarnya masyarakat Jawa lebih menekankan sikap atau etika
dalam berbaur dengan seluruh komponen bangsa yang bermacam-macam suku
dan bahasa, adat dan termasuk agama. Karena manusia Jawa sadar bahwa tak
mungkin orang Jawa dapat hidup sendiri.
<br />
<br />Sebelum masuknya Islam kepercayaan Wangsa Jawa masih diwarnai
pemujaan kepada dewa dan leluhur sekaligus mendewakannya. Selain itu
kepercayaan terhadap roh leluhur masih terwujud dalam upacara kematian
dengan mengandakan kenduri 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun, 2
tahun dan 1000 hari, serta masih banyak lagi yang dilakukan oleh
masyarakat Jawa. Ketika Islam masuk kenduri diisi dengan bacaan Tahlil
dengan membuang unsur pemujaan arwah orang yang meninggal, digantikan
do’a yang diperuntukkan bagi mayit.
<br />
<br />Misalnya tradisi kenduri di Indonesia tidak hanya akibat hasil
akulturasi budaya lokal saja namun ada kecocokan dengan ajaran Ulama
Maghrib dari Maroko yang dikenal dengan Syeh Maulana Maghribi. Menengok
Islam di Maroko saat ini sangat kultural dan ramah terhadap budaya
lokal, sebagaimana yang berkembang di Indonesia. Beda dengan negara Arab
lainnya seperti Saudi yang sebagian besar tidak mengenal kenduri.
<br />
<br />Kenduri dalam bahasa Maghrib disebut “zardah”, pada beberapa hari
tertentu pasca kematian salah seorang. Mereka membaca Alquran dan
memilih surat-surat khusus seperti surat Yasin, al-Ikhlas, Muawidzatain,
dan beberapa kalimat tayibah tahlil. Zardah dilakukan dengan dipimpin
seorang imam diikuti tamu undangan secara melingkar persis seperti
kenduri di Jawa. Banyak kesamaan lainnya misalnya, ada beberapa
sekelompok orang yang memperingati hari berkabung di Maroko sejak hari
pertama meninggalnya hingga hari ke-7 dan 40 setelah kematiannya.
<br />
<br />Orang Maroko mempunyai tradisi yang unik saat menyajikan makanan,
baik ketika Kenduri maupun jamuan makan lainnya. Mereka menyajikan menu
makanan itu sebanyak tiga kali dan bahkan bisa lebih.
<br />Misalnya, menu pertama berupa ikan laut, kemudian disusul dengan
menu kedua yaitu ayam dan ketiganya berupa daging sapi atau kambing.
Bahkan, mereka kalau menyajikan daging kambing terkadang berupa kambing
utuhan (kambing guling) yang hanya dipotong kepala dan kakinya saja.
Jadi, masaknya seperti masak ayam panggang (ingkung).
<br />
<br />Islam masuk ke Jawa melalui akulturasi damai karena para pendakwah
Islam yang datang ke Jawa adalah para santri ulama dan pedagang bukan
para prajurit perang sehingga salah satu prakteknya adalah dengan
melakukan perkawinan. Selain itu juga didukung oleh sifat tenggang rasa
dari orang Jawa sendiri yang mudah menerima sesuatu dari luar.
<br />Dalam perjalanan sejarahnya agama Islam telah mengubah wajah dan
kiblat orang Jawa, namun kuatnya tradisi membuat Islam mau tidak mau
harus siap berakulturasi. Wujud akulturasi tersebut menjadi ajaran khas
Jawa.
<br />
<br />“Kenyataan ini telah menjadi dasar penelusuran sejarah, untuk
menentukan madzab dan fiqih ulama dan waliyulloh yang masuk ke tanah
Jawa, terlacak sebagaimana penyair terkenal Maroko, Abdul Wahid Ibn
Asyir yang wafat pada tahun 1040 H dalam syairnya: Aqidahnya Asy’ariyah,
fiqihnya imam Malik dan tarekat sufinya mengikuti Al Junaid”.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-67764343964934843722013-03-13T03:24:00.000-07:002013-03-13T03:24:20.313-07:00Alam Semesta Adalah Guru Yang Bijak<span>Tatkala seorang guru sufi besar Hasan, mendekati akhir masa hidupnya, seseorang bertanya kepadanya, “Hasan, siapakah gurumu?”
<br />
<br />Dia menjawab, “Aku memiliki ribuan guru. Menyebut nama mereka
satu-persatu akan memakan waktu berbulan-bulan, bertahun-tahun dan
sudah tidak ada waktu lagi untuk menjelaskannya. Tetapi ada tiga orang
guru yang akan aku ceritakan kepadamu.
<br />
<br />Pertama adalah seorang pencuri. Suatu saat aku tersesat di gurun
pasir, dan ketika aku tiba di suatu desa, karena larut malam maka semua
tempat telah tutup. Tetapi akhirnya aku menemukan seorang pemuda yang
sedang melubangi dinding pada sebuah rumah. Aku bertanya kepadanya
dimana aku bisa menginap dan dia berkata “Adalah sulit untuk mencarinya
pada larut malam seperti ini, tetapi engkau bisa menginap bersamaku,
jika engkau bisa menginap bersama seorang pencuri.”
<br />
<br />Sungguh menakjubkan pemuda ini. Aku menetap bersamanya selama satu
bulan! Dan setiap malam ia akan berkata kepadaku, “Sekarang aku akan
pergi bekerja. Engkau beristirahatlah dan berdoa.” Ketika dia telah
kembali aku bertanya “apakah engkau mendapatkan sesuatu?” dia menjawab,
“Tidak malam ini. Tetapi besok aku akan mencobanya kembali, jika Tuhan
berkehendak.” Dia tidak pernah patah semangat, dia selalu bahagia.
<br />
<br />Ketika aku berkhalwat (mengasingkan diri) selama bertahun-tahun dan
di akhir waktu tidak terjadi apapun, begitu banyak masa dimana aku
begitu putus asa, begitu patah semangat, hingga akhirnya aku berniat
untuk menghentikan semua omong kosong ini. Dan tiba-tiba aku teringat
akan si pencuri yang selalu berkata pada malam hari. “Jika Tuhan
berkehendak, besok akan terjadi.”
<br />
<br />Guruku yang kedua adalah seekor anjing. Tatkala aku pergi ke sungai
karena haus, seekor anjing mendekatiku dan ia juga kehausan. Pada saat
ia melihat ke airnya dan ia melihat ada ajing lainnya disana
“bayangannya sendiri”, dan ia pun ketakutan. Anjing itu kemudian
menggonggong dan berlari menjauh. Tetapi karena begitu haus ia kembali
lagi. Akhirnya, terlepas dari rasa takutnya, ia langsung melompat ke
airnya, dan hilanglah bayangannya. Dan pada saat itulah aku menyadari
sebuah pesan datang dari Tuhan: ketakutanmu hanyalah bayangan, ceburkan
dirimu ke dalamnya dan bayangan rasa takutmu akan hilang.
<br />
<br />Guruku yang ketiga adalah seorang anak kecil. Tatkala aku memasuki
sebuah kota dan aku melihat seorang anak kecil membawa sebatang liling
yang menyala. Dia sedang menuju mesjid untuk meletakkan lilinnya disana.
<br />“Sekedar bercanda”, kataku kepadanya, “Apakah engkau sendiri yang
menyalakan lilinnya?” Dia menjawab, “Ya tuan.” Kemudian aku bertanya
kembali, “Ada suatu waktu dimana lilinnya belum menyala, lalu ada suatu
waktu dimana lilinnya menyala. Bisakah engkau tunjukkan kepadaku
darimana datangnya sumber cahaya pada lilinnya?
<br />
<br />Anak kecil itu tertawa, lalu menghembuskan lilinnya, dan berkata,
“Sekarang tuan telah melihat cahayanya pergi. Kemana ia perginya?
Jelaskan kepadaku!”
<br />Egoku remuk, seluruh pengetahuanku remuk. Pada saat itu aku
menyadari kebodohanku sendiri. Sejak saat itu aku letakkan seluruh ilmu
pengetahuanku.
<br />
<br />Adalah benar bahwa aku tidak memiliki guru. Tetapi bukan berarti
bahwa aku bukanlah seorang murid, aku menerima semua kehidupan sebagai
guruku. Pembelajaranku sebagai seorang murid jauh lebih besar
dibandingkan dengan dirimu. Aku mempercayai awan-awan, pohon-pohon.
Seperti itulah aku belajar dari kehidupan. Aku tidak memiliki seorang
guru karena aku memiliki jutaan guru yang aku pelajari dari berbagai
sumber. Menjadi seorang murid adalah sebuah keharusan di jalan sufi. Apa
maksud dari menjadi seorang murid? Maksud dari menjadi seorang murid
adalah untuk belajar. Bersedia belajar atas apa yang diajarkan oleh
kehidupan. Melalui seorang guru engkau akan memulai pembelajaranmu.
<br />
<br />Sang guru adalah sebuah kolam dimana engkau bisa belajar bagaimana
untuk berenang. Dan tatkala engkau telah mahir berenang, seluruh
Samudera adalah milikmu</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-63774335461998998452013-03-13T03:22:00.004-07:002013-03-13T03:22:49.037-07:006 Keris Pusaka Sakti Yang Paling Melegenda<span>Indonesia adalah negara yang memiliki aneka ragam budaya,suku,ras
dan keyakinan.Karena hal inilah,yang menjadi sebab utama bangsa ini
memiliki sejuta peninggalan aneka carita,cerita,dongeng,pusaka dan situs
purbakala,Tak terhitung jumlah kekayaan kultur yang di miliki bangsa
ini,termasuk salah satu nya warisan leluhur budaya yang berupa Tosan Aji
atau”Keris“.
<br />
<br />
<br />Dari masa ke masa,tidak bosan dan habis-habisnya bahan yang menjadi
topik kalau berbicara dan membahas dengan hal yang berbau dengan
keris,namun apa sih keris itu?apakah keris selalu diidentikkan dengan
mistik? mari kita bahas sejenak,keris atau tosan aji adalah sebuah
senjata tajam yang di gunakan pada jaman dahulu sebagai senjata
perang,nilai lambang tahta dll,tidak heran jika sampai detik ini
nilai-nilai warisan itu masih melekat kuat dalam pandangan kita,khusus
nya bagi pecinta seni budaya jawa.
<br />
<br />Sedangkan keris itu sendiri memiliki arti dan pamor di
ciptakan,sesuai dengan makna filosofi sesuai keadaan pada masa itu,konon
memang menurut cerita dan hasil olah bathin ghaib oleh sahabat team
saya,khusus para empu sakti dulu hanya membuat keris yang benar-benar
keris itu sangat di butuhkan penciptaan nya sebagai simbolik peredam dan
tola bala,dengan melakukan tapa brata,tidak makan,tidak minum,dll
seraya hanya memohon kepada Gusti Alloh untuk di berikan petunjuk keris
seperti apa yang cocok dibuat untuk menghadapi dan sebagai peredam makna
simbolik terhadap suatu kejadian,misal :bila mana pada saat itu sebuah
kerajaan sedang di timpa bala musibah paceklik(gagal panen),maka
dimintalah oleh sang raja ke pada empu yang di percayakan untuk membuat
keris sebgai simbolik larung bala atau peredam durjana bumi,terakhir
mungkin tercipta seperti Pamor Wos Wutah,Udan Mas dll.
<br />
<br />Di lain kesempatan nanti saya akan ceritakan apa saja pamor keris
itu dan arti tuah filosofi nya,namun kali ini yang sengaja saya bahas
adalah 6 Keris Pusaka Sakti Yang Melegenda
<br />
<br />1.Keris Mpu Gandring
<br />
<br /> Keris empu Gandring adalah Benda Pusaka yang sangat terkenal dalam
riwayat berdirinya kerajaan singasari di Malang,Keris ganas yang sudah
terkenal memakan korban para pendiri kerajaan,pembuat,bahkan pemakainya
yaitu Ken Arok.Singkat Cerita,Keris yang Melegenda ini di buat oleh empu
yang sangat sakti bernama Empu Gnadring,yang kemudian dimintakan
membuat sebuh keris sangat sakti oleh ken Arok.
<br />
<br />Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang sempurna
bahkan memiliki emampuan supranatural yang konon dikatakan melebihi
keris keris pusaka masa itu. Mpu Gandring menyelesaikan pekerjaannya
membuat sarung keris tersebut. Namun belum lagi sarung tersebut selesai
dibuat, Ken Arok datang mengambil keris tersebut yang menurutnya sudah
satu hari dan harus diambil. Kemudian Ken Arok menguji Keris tersebut
dan terakhir Keris tersebut ditusukkannya pada Mpu Gandring yang konon
menurutnya tidak menepati janji (karena sarung keris itu belum selesai
dibuat) selebihnya bahkan dikatakan untuk menguji kemampuan keris
tersebut melawan kekuatan supranatural si pembuat keris (yang justru
disimpan dalam keris itu untuk menambah kemampuannya). Dalam keadaan
sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan sumpah kutukan bahwa Keris tersebut
akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok.Sampai sekarang
keris mpu gandring ini belum ditemukan lagi oleh siapapun..!!!
<br />
<br />2.Keris Naga Sasra Sabuk Inten
<br />
<br />Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten adalah dua benda pusaka
berbeda peninggalan Raja Majapahit. Nagasasra adalah nama salah satu
dapur keris luk tiga belas dan ada pula yang luk-nya berjumlah sembilan
dan sebelas, sehingga penyebutan nama dapur ini harus disertai dengan
menyatakan jumlah luk-nya agar tidak salah.
<br />Pada keris dapur Nagasasra yang bagus, sebagian banyak bilahnya
diberi kinatah emas, dan pembuatan kinatah emas semacam ini telah
dirancang oleh sang empu sejak awal pembuatan. Pada tahap penyelesaian
akhir, sang empu sudah membuat bentuk kinatah sesuai rancangan.
Bagian-bagian yang kelak akan dipasang emas diberi alur khusus Berupa
pamor,untuk “tempat pemasangan kedudukan emas” dan setelah penyelesaian
wilah selesai, maka dilanjutkan dengan penempelan emas oleh pandai emas
dari dalam kerajaan.
<br />Salah satu pembuat keris dengan dapur Nagasasra terbaik, adalah
karya empu Ki Nom, merupakan seorang empu yang terkenal, dan hidup pada
akhir zaman kerajaan Majapahit…!!!
<br />
<br />3.Keris Pusaka Kala Munyeng (Milik Sunan Giri)
<br />
<br />Dalam Riwayat Prabu Brawijaya murka. Pengaruh Sunan Giri salah satu dari sembilan
<br />Wali Songo,dianggap sudah mengancam eksistensi Kerajaan Majapahit. Patih
<br />Gajahmada dan pasukannya lalu dikirim ke Giri untuk memberikan serangan,Penduduk Giri pun panik dan
<br />menghambur ke Kedaton Giri. Sunan Giri yang saat itu sedang menulis begitu terkejut dan
<br />pena (kalam) yang tengah digunakannya ia lontarkan ke arah pasukan Majapahit. Atas kehendak Sang Pencipta
<br />pena yang terlontar itu menjelma menjadi keris ampuh dan keris inilah yang
<br />memporakporandakan pasukan Majapahit.
<br />
<br />Sunan Giri yang nama kecilnya adalah Raden Paku alias Muhammad Ainul
Yakin tidak hanya dikenal sebagai penyebar agama Islam yang gigih.
Tetapi juga pembaharu pada masanya.
<br />Pesantrennya, yang dibangun di perbukitan desa Sidomukti di selalan
Gresik, tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan agama dalam
arti sempit, tetapi juga menjadi pusat pengembangan masyarakat.Gin
Kedaton,pesantrennya di Gresik,bahkan tumbuh menjadi pusat politik yang
penting di Jawa kala itu. Ketika Raden Patah (Demak Bintaro) melepaskan
diri dari kekuasaan Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai
penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat
dalam Babad Demak. Pada perkembangan,
<br />nya kemudian, Demak tak lepas dan pengaruh Sunan Giri. Dan Sunan
Giri diakui sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan setanah Jawa.
<br />Meluasnya pengaruh Sunan Giri di Gresik membuat Prabu Brawijaya,
raja Majapahit kala itu murka. la memerintahkan patihnya, Gadjah Mada,
ke Gin Penduduk Giri ketakutan dan berlari ke kedaton Sunan, Babad Tanah
jawa menuturkan, ketika itu Sunan Giri sedang menulis. Karena terkejut
mendengar musuh berdatangan merusak Giri, pena (kalam) yang dipegangnya
Beliau lontarkan. Sunan Giri kemudian berdoa pada Sang Pencipta.
<br />Ternyata kalam yang terlempar itu berubah meniadi keris
berputar-putar,Keris dari kalam itu mengamuk dan banyak tentara
Majapahit yang menyerbu Giri tewas, Sisanya kabur,berlarian kembali ke
Majapahit. Dan keris dari kalam itupun dikisahkan kembali sendiri ke
kedaton Giri,Tergeletak
<br />di hadapan Sunan dengan berlumuran darah.Sunan lalu berdoa pada Yang
Maha Kuasa,dan mengatakan pada rakyat Giri bahwa kerisnya yang ampuh
itu dinamai Kalam Munyeng.
<br />Apakah keris Kalam Munyeng (pena yang berputar-putar) itu modelnya
seperti keris yang pada masa kini populer dengan nama Kala Munyeng
(raksasa yang berputar-putar), wallahu alam!!! Namun keris Kala munyeng
juga termasuk keris yang amat tersohor Namanya di nusantara ini.
<br />
<br />
<br />4.Keris Pusaka Kyai Condong Campur
<br />
<br />
<br />Condong Campur adalah salah satu keris pusaka milik Kerajaan
Majapahit yang banyak disebut dalam legenda dan folklor. Keris ini
dikenal dengan nama Kanjeng Kyai Condong Campur.
<br />Keris ini merupakan salah satu dapur keris lurus. Panjang bilahnya
sedang dengan kembang kacang, satu lambe gajah, satu sogokan di depan
dan ukuran panjangnya sampai ujung bilah, sogokan belakang tidak ada.
Selain itu, keris ini juga menggunakan gusen dan lis-lis-an.
<br />Condong Campur merupakan suatu perlambang keinginan untuk menyatukan
perbedaan. Condong berarti miring yang mengarah ke suatu titik, yang
berarti keberpihakan atau keinginan. Sedangkan campur berarti menjadi
satu atau perpaduan. Dengan demikian, Condong Campur adalah keinginan
untuk menyatukan suatu keadaan tertentu.
<br />Konon keris pusaka ini dibuat beramai-ramai oleh seratus orang mpu.
Bahan kerisnya diambil dari berbagai tempat. Dan akhirnya keris ini
menjadi keris pusaka yang sangat ampuh tetapi memiliki watak yang jahat.
<br />Dalam dunia keris muncul mitos dan legenda yang mengatakan adanya
pertengkaran antara beberapa keris. Keris Sabuk Inten yang merasa
terancam dengan adanya keris Condong Campur akhirnya memerangi Condong
Campur. Dalam pertikaian tersebut, Sabuk Inten kalah. Sedangkan keris
Sengkelat yang juga merasa sangat tertekan oleh kondisi ini akhirnya
memerangi Condong Campur hingga akhirnya Condong Campur kalah dan
melesat ke angkasa menjadi Lintang Kemukus(komet atau bintang berekor),
dan mengancam akan kembali ke bumi setiap 500 tahun untuk membuat huru
hara, yang dalam bahasa Jawa disebut ontran-ontran.
<br />
<br />5.Keris Pusaka Setan Kober
<br />
<br />Keris setan kober ini dalam sejarah dibuat oleh mpu supo
mandagri,beliau adalah keturunan seorang empu dari tuban.Dalam
riwayat,Mpu supo memeluk islam dan berguru kepada sunan Ampel,sambil
tetap membuat keris,Supo Mandagri adalah mpu sakti yang menjadikan karya
nya begitu sangat terkenal antara lain Keris Kyai Sengkelat,dan Keris
Kyai Nogo sosro dan setan kober ini sendiri,keris ini dulu bernama
“Bronggot Setan Kober” di buat pada awal kerajaan islam demak
Bintaro,kemudian keris ini di serahkan kepada Syekh Jafar Soddiq atau
Sunan Kudus dalam perjalananya kemudian di berikan lagi kepada Arya
penangsang.
<br />
<br />Keris pusaka setan kober ini sangat ampuh sekali,tapi membawa hawa
perbawa panas,sehingga sering membuat si pemakainya mudah marah,begitu
juga dengan arya penangsang yang mudah emosi akibat pembawaan keris
ini.keris inilah yang di gunakan arya penangsang untuk bertanding
melawan sutawijaya yang memiliki tombak kyai pleret.Sampai detik
ini,keris ini juga tidak di ketahui asli keberadaan nya,sama halnya
dengan pusaka lain seperti mpu gandring,demikian juga pamor dan dapur
asli ciri setan kober tidak diketahui asli dan model nya,alasan ini
mungkin menjadi kuat karena keris ini memakan banyak sekali korban
petinggi penting,jadi para empu mungkin tidak membuat mirip asli nya
karena di yakini membawa sial atau bala sebab telah di anggap haus
darah.
<br />
<br />6.Keris Kyai Sengkelat (Brawijaya Ke v )
<br />
<br />Keris Sengkelat adalah keris pusaka luk tiga belas yang diciptakan
pada jaman Majapahit (1466 – 1478), yaitu pada masa pemerintahan Prabu
Kertabhumi (Brawijaya V) karya Mpu Supa Mandagri.
<br />Mpu Supa adalah salah satu santri Sunan Ampel. Konon bahan untuk
membuat keris Sengkelat adalah cis, sebuah besi runcing untuk menggiring
onta. Konon, besi itu didapat Sunan Ampel ketika sedang bermunajat.
Ketika ditanya besi itu berasal darimana, dijawab lah bahwa besi itu
milik Muhammad saw. Maka diberikan lah besi itu kepada Mpu Supa untuk
dibuat menjadi sebilah pedang.
<br />Namun sang mpu merasa sayang jika besi tosan aji ini dijadikan
pedang, maka dibuatlah menjadi sebilah keris luk tiga belas dan diberi
nama keris Sengkelat. Setelah selesai, diserahkannya kepada Sunan Ampel.
Sang Sunan menjadi kecewa karena tidak sesuai dengan apa yang
dikehendakinya.Maka oleh Sunan Ampel disarankan agar keris Sengkelat
diserahkan kepada Prabu Brawijaya V.
<br />Ketika Prabu Brawijaya V menerima keris tersebut, sang Prabu menjadi
sangat kagum akan kehebatan keris Kyai Sengkelat. Dan akhirnya keris
tersebut menjadi salah satu piyandel (maskot) kerajaan dan diberi gelar
Kangjeng Kyai Ageng Puworo, mempunyai tempat khusus dalam gudang pusaka
keraton.
<br />Pusaka baru itu menjadi sangat terkenal sehingga menarik perhatian
Adipati Blambangan. Adipati ini memerintahkan orang kepercayaannya untuk
mencuri pusaka tersebut demi kejayaan Blambangan, dan berhasil. Mpu
Supa yang telah mengabdi pada kerajaan Majapahit diberi tugas untuk
mencari dan membawa kembali pusaka tersebut ke Majapahit. karena taktik
yang jitu dari mpu sumpa akhirnya keris itu ia dapatkan kembali dan
tanpa menyebabkan peperangan,Malah Ki Nambang akhirnya dianugerahi
seorang putri kadipaten yang bernama Dewi Lara Upas, adik dari Adipati
Blambangan itu sendiri.Sang Mpu yang berhasil melaksanakan tugas selalu
mencari cara agar dapat kembali ke Majapahit. Ketika kesempatan itu tiba
maka beliau pun segera kembali ke Majapahit dan meninggalkan istrinya
yang sedang hamil. Sebelum pergi, beliau meninggalkan pesan kepada sang
istri bahwa kelak jika anak mereka lahir laki-laki agar diberi nama Joko
Suro, serta meninggalkan besi bahan untuk membuat keris
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-39531810940962480272013-03-13T03:22:00.000-07:002013-03-13T03:22:11.005-07:00Tingkatan Wali Menurut Kitab Salaf<span>( Faedah ) mengenai definisi Wali Qutub
<br />telah memberitahukan seorang guru yang sholih, wara` , Zuhud,
seorang penyelidik, seorang yang teliti yakni Syekh Syamsuddin bin
Katilah Rahimahullaahu Ta’ala menceritakan: “ suatu hari Saya sedang
duduk di hadapan guruku, lalu terlintas untukmenanyakan tentang Wali
Quthub. “Apa makna Quthub itu wahai tuanku?
<br />Lalu beliau menjawab kepadaku, “Quthub itu banyak. Setiap muqaddam
atau pemuka sufi bisa disebut sebagai Quthub-nya. Sedangkan al-Quthubul
Ghauts al-Fard al-Jami’ itu hanya satu.Dan penjelasan tersebut :
sesungguhnya bahwa Wali Nuqaba’ itu jumlahnya 300. Mereka itu yang
menggali rahasia jiwa dalam arti mereka itu telah lepas dari reka daya
nafsu, dan mereka memiliki 10 amaliyah: 4 amaliyah bersifat lahiriyah,
dan 6 amaliyah bersifat bathiniyah.
<br />ةَMaka 4 `amaliyah lahiriyah itu antara lain: 1) Ibadah yang banyak,
2) Melakukan zuhud hakiki, 3) Menekan hasrat diri Mujahadah dengan
maksimal.
<br />وَأَمَّا ْالبَاطِنَةُ فَهِيَ التَّوْبَةُ وَاْلإِنَابَةُ
وَالْمُحَاسَبَةُ وَالتَّفَكُّرُ وَاْلإِعْتِصَامُ وَالرِّيَاضَةُ فَهَذِهِ
الثَّلَثُمِائَةٌ لَهُمْ إِمَامٌ مِنْهُمْ يَأْخُذُوْنَ عَنْهُ
وَيَقْتَدُوْنَ بِهِ فَهُوَ قُبْطُهُمْ
<br />Sedangkan `amaliyah batinnya: 1) Taubat, 2) Inabah, 3) Muhasabah, 4)
Tafakkur, 5) Merakit dalam Allah, 6) Riyadlah. Di antara 300 Wali ini
ada imam dan pemukanya, dan iadisebut sebagai Quthub-nya.
<br />ثُمَّ النُّجَبَاءُ أَرْبَعُوْنَ وَقِيْلَ سَبْعُوْنَ وَهُمْ
مَشْغُوْلُوْنَ بِحَمْلِ أَثْقَلِ الْخَلْقِ فَلَا يَنْظُرُوْنَ إِلَّا فِى
حَقِّ اْلغَيْرِ ، وَلَهُمْ ثَمَانِيَةُ أَعْمَالٍ. أَرْبَعَةٌ بَاطِنَةٌ
،وَ أَرْبَعَةٌ ظَاهِرَةٌ ،
<br />Sedangkan Wali Nujaba’ jumlahnya 40 Wali. Ada yang
<br />mengatakan 70 Wali. Tugas merekaadalah memikul beban-beban kesulitan
manusia. Karena itu yang diperjuangkan adalah hak orang lain (bukan
dirinya sendiri). Mereka memiliki 8 amaliyah: 4 bersifat batiniyah, dan 4
lagi bersifat lahiriyah:
<br />فالظاهرة : الفتوة والتواضع والأدب وكثرة العبادة ،
<br />Yang bersifat lahiriyah adalah 1) Futuwwah (peduli sepenuhnya pada
hak orang lain), 2) Tawadlu’, 3) Menjaga Adab (dengan Allah dan sesama)
dan 4) Ibadah secara maksimal.
<br />وأما الباطنة فالصبر والرضا والشكر والحياء وهم أهل مكارم الأخلاق
<br />Sedangkan secara Batiniyah, 1) Sabar, 2) Ridla, 3) Syukur), 4) Malu. Dan meraka di sebut juga wali yang mulia akhlaqnya.
<br />وأما الأبدال فهم سبعة رجال ، أهل كمال واستقامة واعتدال ، قد تخلصوا من الوهم والخيال ولهم أربعة أعمال باطنة وأربعة ظاهرة،
<br />Adapun Wali Abdal berjumlah 7 orang. Mereka disebut sebagai kalangan
paripurna, istiqamah dan memelihara keseimbangan kehambaan. Mereka
telah lepas dari imajinasidan khayalan, dan Mereka memiliki 8 amaliyah: 4
bersifat batiniyah, dan 4 lagi bersifat lahiriyah:
<br />فأما الظاهرة فالصمت والسهر والجوع والعزلة
<br />Adapun yang bersifat lahiriyah: 1) Diam, 2) Terjaga dari tidur, 3) Lapar dan 4) ‘Uzlah.
<br />ولكل من هذه الأربعة ظاهر وباطن
<br />Dari masing-masing empat amaliyah lahiriyah ini juga terbagi menjadi empat pula:
<br />Lahiriyah dan sekaligus Batiniyah:
<br />أما الصمت فظاهره ترك الكلام بغير ذكر الله تعالى
<br />Pertama, diam, secara lahiriyah diam dari bicara, kecuali hanya berdzikir kepada Allah Ta’ala.
<br />وأما باطنه فصمت الضمير عن جميع التفاصيل والأخبار
<br />Sedangkan Batinnya, adalah diam batinnya dari seluruh rincian keragaman dan berita-berita batin.
<br />وأما السهر فظاهره عدم النوم وباطنه عدم الغفلة
<br />Kedua, terjaga dari tidur secara lahiriyah, batinnya terjaga dari kealpaan dari dzikrullah.
<br />وأما الجوع فعلى قسمين : جوع الأبرار لكمال السلوك وجوع المقربين لموائد الأنس
<br />Ketiga, lapar, terbagi dua. Laparnya kalanganAbrar, karena
kesempurnaan penempuhan menuju Allah, dan laparnya kalangan Muqarrabun
karena penuh dengan hidangan anugerah sukacita Ilahiyah (uns).
<br />وأما العزلة فظارها ترك المخالطة بالناس وباطنها ترك الأنس بهم :
<br />Keempat, ‘uzlah, secara lahiriyah tidak berada di tengah keramaian,
secara batiniyahmeninggalkan rasa suka cita bersama banyak orang, karena
suka cita hanya bersama Allah.
<br />وللأبدال أربعة أعمال باطنة وهي التجريد والتفريد والجمع والتوحيد
<br />Amaliyah Batiniyah kalangan Abdal, juga ada empat prinsipal: 1)
Tajrid (hanya semata bersama Allah), 2) Tafrid (yang ada hanya Allah),
3) Al-Jam’u (berada dalam Kesatuan Allah, 3) Tauhid.
<br />ومن خواص الأبدال من سافر من القوم من موضعه وترك جسدا على صورته فذاك هو البدل لاغير، والبدل على قلب إبراهيم عليهالسلام ،
<br />Salah satu keistimewaan-keistimewaan wali abdal dalam perjalanan
qoum dari tempatnya dan meninggalkan jasad dalam bentuk-Nya maka dari
itu ia sebagai abdal tanpa kecuali
<br />وهؤلاء الأبدال لهم إمام مقدم عليهم يأخذون عنه ويقتدون به ، وهو قطبهم لأنه مقدمهم ،
<br />Wali abdal ini ada imam dan pemukanya, dan ia disebut sebagai Quthub-nya.
<br />karena sesungguhnya ia sebagai muqoddam abdal-Nya.
<br />وقيل الأبدال أربعون وسبعة هم الأخيار وكل منهم لهم إمام منهم هو قطبهم ،
<br />Dikatakan bahwa wali abdal itu jumlahnya 47 orang mereka disebut
juga wali akhyar dan setiap dari mereka ada imam dan pemukanya,dan ia
disebut sebagai Quthub-nya.
<br />ثمّ الأوتاد وهم عبارة عن أربعة رجال منازلهم منازل الأربعة أركان من
العالم شرقا وغربا وجنوبا وشمالا ومقام كل واحد منهم تلك ولهم ثمانية أعمال
أربعة ظاهرة وأربعة باطنة ،
<br />Kemudian Wali Autad mereka berjumlah 4 orang tempat mereka mempunyai
4 penjuru tiang -tiang, mulai dari penjuru alam timur, barat, selatan
dan utara dan maqom setiap satu dari mereka itu, Mereka memiliki 8
amaliyah: 4 lagi bersifat lahiriyah, dan 4 bersifat batiniyah:
<br />فالظاهرة :كثرة الصيام ، وقيال الليل والناس نيام ، وكثرة الإيثار ، والإستغفار بالأسحار
<br />Maka yang bersifat lahiriyah: 1) Banyak Puasa, 2) Banyak Shalat
Malam, 3) Banyak Pengutamaan ( lebih mengutamakan yang wajib kemudian
yang sunnah ) dan 4) memohon ampun sebelum fajar.
<br />وأما الباطنة : فالتوكل والتفويض والثقة والتسليم ولهم واحد منهم هو قطبهم
<br />Adapun yang bersifat Bathiniyah : 1) Tawakkal, 2) Tafwidh , 3) Dapat
dipercaya ( amanah) dan 4) taslim.dan kepercayaan, pengiriman, dan dari
mereka ada salah satu imam ( pemukanya), dan ia disebut sebagai
Quthub-nya.
<br />وأما الإمامان فهما شخصان أحدهما عن يمين القطب والآخر عن شماله فالذي
عن يمينه ينظر فى الملكوت وهو أعلى من صاحبه ، والذى عن شماله ينظر فى
الملك ، وصاحب اليمين هو الذي يخلف القطب ، ولهما أربعة أعمال باطنة وأربعة
ظاهرة :
<br />Adapun Wali Dua Imam (Imamani), yaitu dua pribadi, salah satu ada di
sisi kanan Quthub dan sisi lain ada di sisi kirinya. Yang ada di sisi
<br />kanan senantiasa memandang alam Malakut (alam batin) — dan
derajatnya lebih luhur ketimbang kawannya yang di sisi kiri –, sedangkan
yang di sisi kiri senantiasa memandang ke alam jagad semesta (malak).
Sosok di kanan Quthub adalah Badal dari Quthub. Namun masing-masing
memiliki empat amaliyah Batin, dan empat amaliyah Lahir.
<br />فأما الظاهرة ، فالزهد والورع والأمر بالمعروفوالنهي عن المنكر
<br />Yang bersifat Lahiriyah adalah: Zuhud, Wara’,Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar.
<br />وأما الباطنة فالصدق والإخلاص والحياء والمراقبة
<br />Sedangkan yang bersifat Batiniyah: Sidiq ( Kejujuran hati) , Ikhlas, Mememlihara Malu dan Muraqabah.
<br />وقال القاشاني فى اصطلاحات الصوفية :
<br />Syaikh Al-Qosyani dalam istilah kitab kewaliannya Berkata :
<br />الإمامان هما الشخصان اللذان أحدهما عن يمين القطب ونظره فى الملكوت
<br />Wali Imam adalah dua orang, satu di sebelah kanan Qutub dan dan senantiasa memandang alam malakut ( alam malaikat )
<br />والآخر عن يساره ونظره فى الملك،
<br />, dan yang lainnya ( satu lagi ) di sisi kiri ( waliQutub ) –,
sedangkan yang di sisi kiri senantiasa memandang ke alam jagad semesta
(malak).
<br />وهو أعلى من صاحبه وهو الذى يخلف القطب ،
<br />dan derajatnya lebih luhur ketimbang kawannya yang di sisi kanan, Sosok di kiri Quthub adalah Badal dari Quthub
<br />قلت وبينه وبين ما قبله مغايرة فليتأمل
<br />Syaikh Al-Qosyani berkata, diantara dirinya ( yang sebelah kiri )
dan antara sesuatu yang sebelumnya ( sebelah kanan ) memiliki perbedaan
dalam perenungan
<br />والغوث عبارة عن رجل عظيم وسيد كريم تحتاج إليه الناس عند الاضطرار فى
تبيين ماخفى من العلوم المهمة والأسرار ، ويطلب منه الدعاء لأنه مستجاب
الدعاء لو أقسم على الله لأبرقسمه مثل أويس القرنى فى زمن رسول الله صلعم ،
ولايكون القطب قطبا حتى تجتمع فيه هذه الصفات التى اجتمعت فى هؤلاء
الجماعة الذين تقدم ذكرهم انتهى من مناقب سيدي شمس الدين الحنفى
<br />Wali Ghauts, yaitu seorang tokoh besar ( agung ) dan tuan mulia, di
mana seluruh ummat manusia sangat membutuhkan pertolongannya, terutama
untuk menjelaskanrahasia hakikat-hakikat Ilahiyah. Mereka jugamemohon
doa kepada al-Ghauts, sebab al-Ghauts sangat diijabahi doanya. Jika ia
bersumpah langsung terjadi sumpahnya, seperti Uwais al-Qarni di zaman
Rasul SAW. Dan seorang Qutub tidak bisa disebut Quthub manakala tidak
memiliki sifat dan predikat integral dari para Wali.
<br />Demikian pendapat dari kitab manaqib Sayyidi Syamsuddin Al-Hanafi…
<br />الأمناء : وهم الملامتية ، وهم الذين لم يظهر مما فى بواطنهم أثر علي ظواهرهم وتلامذتهمفى مقامات أهل الفتوة
<br />Wali Umana : Mereka adalah kalangan Malamatiyah, yaitu orang-orang
yang tidak menunjukkan dunia batinnya ( mereka yang menyembunyikan dunia
batinnya ) dan tidak tampak sama sekali di dunia lahiriyahnya. Biasanya
kaum Umana’ memiliki pengikut Ahlul Futuwwah, yaitu mereka yang sangat
peduli pada kemanusiaan.
<br />وفى اصطلاحات شيخ الإسلام زكريا الأنصاري : النقباء هم الذين استخرجوا خبايا النفوس وهم ثلثمائة
<br />Dalam istilah Syaikh al-Islam Zakaria Al-Anshar ra.: Wali Nuqoba
adalah orang-orang yang telah menemukan rahasia jiwa, dan mereka ( wali
Nuqoba ) berjumlah tiga ratus orang
<br />والنجباء : هم المشغولون بحبل أثقال الخلق وهم أربعون اهـ
<br />Dan Nujaba mereka disibukan dengan tali beban-beban makhluk jumlah wali Nujaba Empat puluh orang
<br />قال : الأفراد هم الرجال الخارجون عن نظر القطب
<br />Berkata Syekh Syamsuddin bin Katilah Rahimahullaahu Ta’ala : wali
afrod adalah Orang-orang yang keluar dari penglihatan wali qutub artinya
Wali yang sangat spesial, diluar pandangan dunia Quthub.
<br />Para Quthub senantiasa bicara dengan Akal Akbar, dengan Ruh
Cahaya-cahaya (Ruhul Anwar), dengan Pena yang luhur (Al-Qalamul A’la),
dengan Kesucian yang sangat indah (Al-Qudsul Al-Abha), dengan Asma yang
Agung (Ismul A’dzam), dengan Kibritul Ahmar (ibarat Berlian Merah),
dengan Yaqut yang mememancarkan cahaya ruhani, denganAsma’-asma,
huruf-huruf dan lingkaran-lingkaran Asma huruf. Dia bicara dengan cahaya
matahati di atas rahasia terdalam di lubuk rahasianya. Ia seorang yang
alim dengan pengetahuan lahiriah dan batiniyah dengan kedalaman makna
yang dahsyat, baik dalam tafsir, hadits, fiqih, ushul, bahasa, hikmah
dan etika. Sebuah ilustrasi yang digambarkan pada Sulthanul Auliya
Syeikhul Quthub Abul Hasan Asy-Syadzily – semoga Allah senantiasa
meridhoi .</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-33374540210477950242013-03-13T03:21:00.000-07:002013-03-13T03:21:02.265-07:00PETAKA AKHIR ZAMAN<span>Detik-detik menuju hari kehancuran Alam Semesta.
<br />
<br />Urutan waktu dan peristiwa-peristiwa yang sedang kita nantikan :
<br />
<br />- PERANG AKHIR ZAMAN (Armageddon)
<br />-MUNCULNYA IMAM MAHDI
<br />-PERANG MELAWAN SEMENANJUNG ARABIA
<br />-PERANG MELAWAN PERSIA
<br />-PENGKHIANATAN RUM DAN KEDATANGAN MEREKA UNTUK MENYERANG
<br />-MALHAMAH KUBRA
<br />-PENAKLUKAN KONSTANTIN
<br />-MUNCULNYA DAJJAL
<br />-TURUNNYA ISA DAN TERBUNUHNYA DAJJAL
<br />-PERANG MELAWAN YAHUDI
<br />-PENAKLUKAN ROMA
<br />-PERANG DENGAN BANGSA TURK
<br />-MUNCULNYA YAJUJ DAN MAJUJ
<br />-MASA-MASA AMAN
<br />-WAFATNYA ISA DAN IMAM MAHDI
<br />-TERBITNYA MATAHARI DARI BARAT
<br />-KELUARNYA BINATANG BUMI YANG DAPAT BICARA
<br />-KELUARNYA ASAP
<br />-DATANGNYA ANGIN LEMBUT YANG BERTIUP UNTUK MENGAMBIL ARWAH ORANG MUKMIN
<br />-PENGHALALAN BAITULLAH DAN KEHANCURAN KA'BAH
<br />-HABISNYA MASA UMAT ISLAM
<br />-KEHANCURAN MADINAH DAN KELUARNYA SELURUH MANUSIA DARINYA
<br />-PEMBENAMAN BUMU DITIMUR,BARAT DAN TANAH ARAB
<br />-MUNCULNYA API YANG MENGGIRING MANUSIA KEMAHSYAR
<br />-BERDIRINYA KIAMAT,PENIUPAN SANGKAKALA DAN KEHANCURAN ALAM SEMESTA
<br />-PENIUPAN KEDUA DAN KEBANGKITAN SELURUH MAKHLUK SERTA BERKUMPULNYA MEREKA DI MAHSYAR
<br />
<br />Bagi seorang mukmin, keyakinan akan datangnya hari kehancuran alam
semesta merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar, ia merupakan janji
Allah yang Maha Benar. Al Qur'an dan Sunnah yang shahih telah
menjelaskan sedemikian detailnya tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman
yang akan dilalui manusia. Sungguh telah kufur pemikiran yang menafikan
Imam Mahdi,Dajjal, Turunnya Isa, Ya'juj dan Ma'juj dan Asyratus Sa'ah
lainnya. Para salaf tidak ada yang menakwilkan hadits-hadits shahih
tersebut dengan ta'wil bathil. Ia merupakan peristiwa yang paling
dahsyat dan luar biasa, penuh dengan fitnah besar, peperangan massal,
penghancuran dan pembinasaan.Hingga manusia yang mengalaminya akan lebih
memilih kematian daripada hidup di tengah fitnah. Kalaulah bukan janji
pasti dari Rasul Al Musthafa Muhammad dengan datangnya Imam Mahdi yang
dinantikan; yang akan memenuhi bumi dengan keadilan, kedamaian dan
kemenangan, niscaya perut bumi ini lebih baik dari punggungnya.
<br />
<br />Para ulama berbeda pendapat tentang urutan tanda-tanda kiamat kubra.
Urutan diatas merupakan hasil kompromi dari tulisan syaikh Yusuf bin
Abdillah bin Yusuf Al Wabil dalam kitab Asyratus Sa'ah dan pendapat Amin
Jamaluddin dalan Kitab Umur Umat Islam.(Lihat tanda-tanda Kiamat oleh
Syaikh Yusuf bin Abdullah al Wabil Hal : 185) "Tanda-tanda hari kiamat
itu bagaikan marjan-marjan yang disusun (dirangkai dengan kawat(kabel).
Bila kabel itu putus , maka sebagian mengikuti sebagiannya. (Musnad
Ahmad 12 : 6-7)</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-12653951051813012202013-03-13T03:18:00.002-07:002013-03-13T03:18:57.392-07:00Ruwatan Jawa<span>Ruwatan Jawa >> Adalah Tradisi ritual Jawa sebagai sarana
pembebasan dan penyucian, atas dosa/kesalahannya yang diperkirakan bisa
berdampak kesialan didalam hidupnya. Kebudayaan Jawa sebagai subkultur
Kebudayaan Nasional Indonesia, telah mengakar bertahun-tahun menjadi
pandanganhidup dan sikap hidup umumnya orang Jawa. Sikap hidup
masyarakat Jawa memiliki identitas dan karakter yang menonjol yang
dilandasi direferensi nasehat-nasehat nenek moyang sampai turun temurun,
hormat kepada sesama serta berbagai perlambang dalam ungkapan Jawa,
menjadi isian jiwa senidan budaya Jawa. Didalam ungkapan " Crah Agawe
Bubrah - Rukun Agawe Santosa " menghendaki keserasian dan keselarasan
dengan pola pikir hidup saling menghormati. Perlambang dan
ungkapan-ungkapan halus yang mengandung pendidikan moral, banyak kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya :
<br />1. Ojo Dumeh : Merasa dirinya lebih
<br />2. Mulat sarira, Hangrasa wani : Mawas diri, instropeksi diri
<br />3. Mikul Duwur, Mendem Jero : Menghargai dan menghormati serta menyimpan - rahasia orang lain.
<br />4. Jer Basuki Mawa Beya : Kesuksesan perlu atau butuh pengorbanan
<br />5. Ajining diri saka obahing lati : Harga diri tergantung ucapannya
<br />Prinsip pengendalian diri dengan " Mulat Sarira " suatu sikap
bijaksana untuk selalu berusaha tidak menyakiti perasaan orang
lain,serta " Aja Dumeh " adalah peringatan kepada kita bahwa jangan
takabur dan jangan sombong, tidak mementingkan diri sendiri dan lain
sebagainya yang masih mempunyai arti sangat luas.
<br />Kepercayaan terhadap keberadaan roh nenek moyang, menyatu dengan
kepercayaan terhadap kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan manusia, menjadi ciri utama dan bahkan memberi warna khususu
dalam kehidupan religiusitas serta adat istiadat masyarakat Jawa, yaiku :
Sinkretisme, Tantularisme dan Kejawen yang bersifat Toleran, Akomodatif
serta Optimistik.
<br />Berbagai ungkapan dan ungkapan Jawa, merupakan cara penyampaian
terselubung yang bisa bermakna " Piwulang " atau pendidikan moral,
karena adanya pertalian budi pekerti dengan kehidupan spiritual, menjadi
petunjuk jalan dan arah terhadap kehidupan sejati.
<br />Terkemas hampir sempurna dalam seni budaya gamelan dan
gending-gending serta kesenian wayang kulit purwa yang perkembanganya
mempunyai warna yang unik, yaitu dari akar yang kuat, berpegang pada
kepercayaan terhadap roh nenek moyang, kemudian bertambah maju setelah
mengenal segala bentuk kesenian dari India dan menjadi sempurna begitu
masuk agama Islam di Pulau Jawa.
<br />Paham mistik Jawa yang berpokok " Manunggaling Kawula Gusti " (
persatuan manusia dengan Tuhan ) dan " Sangkan Paraning Dumadi " ( asal
dan tujuan ciptaan ) bersumber pada pengalaman religius, berawal dari
sana manusia itu rindu untuk bersatu dengan yang Illahi, ingin
menelusuri arus kehidupan sampai ke sumber muaranya. Perumusan
pengalaman religius Jawa dalam sejarahnya tidak lepas dari
pengaruh-pengaruh agama besar seperti Hindu, Budha dan Islam beserta
dengan mistiknya yang khas, seperti terlihat dalam kitab-kitab Tutur,
Kidung dan Suluk.
<br />Wayang sebagai pertunjukan, merupakan ungkapan-ungkapan dan
pengalaman religius yang merangkum bermacam-macam unsur lambang, bahasa
gerak,suara, warna dan rupa.Dalam wayang terekam ungkapan pengalaman
religius yang " kuno " seperti tampak bahwa pada tahap perkembangannya
dewasa ini, masih berperan pula mitos dan ritus, misalkan pada lakon
Ruwat atau Murwa Kala.
<br />Secara tradisional, wayang merupakan intisarikebudayaan masyarakat
Jawa yang diwarisi secara turun temurun, tidak hanya sekedar tontonan
dan tuntunan bagaimana manusia harus bertingkah laku dalam kehidupannya,
namun juga merupakan tatanan yang harus dititeni kanti titis. (
merupakan hukum alam yang maha teratur yang harus diketahui dan disikapi
secara bijaksana ) untuk menuju kasunyatan serta mencapai kehidupan
sejati. Bagi manusia jawa ( manusia yang mengerti sejati ) wayang
merupakan pedoman hidup, bagaimana mereka bertingkah laku dengan sesama
dan bagaimana menyadari hakekatnya sebagai manusia serta bagaimana dapat
berhubungan dengan sang penciptanya.
<br />Tradisi "upacara /ritual ruwatan" hingga kini masih dipergunakan
orang jawa, sebagai sarana pembebasan dan penyucian manusia atas
dosanya/kesalahannya yang berdampak kesialan didalam hidupnya. Dalam
cerita"wayang" dengan lakon Murwakala pada tradisi ruwatan di jawa (
jawa tengah) awalnya diperkirakan berkembang didalam cerita jawa kuno,
yang isi pokoknya memuat masalah pensucian, yaitu pembebasan dewa yang
telah ternoda, agar menjadi suci kembali,atau meruwat berarti: mengatasi
atau menghindari sesuatu kesusahan bathin dengan cara mengadakan
pertunjukan/ritual dengan media wayang kulit yang mengambil tema/cerita
Murwakala.
<br />Dalam tradisi jawa orang yang keberadaannya dianggap mengalami
nandangsukerto/berada dalam dosa, maka untuk mensucikan kembali, perlu
mengadakan ritualtersebut. Menurut ceriteranya, orang yang manandang
sukerto ini, diyakini akan menjadimangsanya Batara Kala. Tokoh ini
adalah anak Batara Guru (dalam cerita wayang) yanglahir karena nafsu
yang tidak bisa dikendalikannya atas diri DewiUma, yang kemudian
sepermanya jatuh ketengah laut, akhirnya menjelma menjadi raksasa, yang
dalam tradisi pewayangan disebut "Kama salah kendang gumulung ". Ketika
raksasa ini menghadap ayahnya (Batara guru) untuk meminta makan, oleh
Batara guru diberitahukan agar memakan manusia yang berdosa atau
sukerta. Atas dasar inilah yang kemudian dicarikan solosi ,agar tak
termakan Sang Batara Kala ini diperlukan ritual ruwatan. Kata Murwakala/
purwakala berasal dari kata purwa (asalmuasal manusia) ,dan
<br />pada lakon ini, yang menjadi titik pandangnyaadalah kesadaran : atas
ketidak sempurnanya diri manusia, yang selalu terlibat dalam kesalahan
serta bisa berdampak timbulnya bencana (salah kedaden).
<br />Untuk pagelaran wayang kulit dengan lakon Murwakala biasanya diperlukan perlengkapansbb :
<br />Alat musik jawa (Gamelan)
<br />Wayang kulit satu kotak (komplit)
<br />Kelir atau layar kain
<br />Blencong atau lampu dari minyak
<br />Selain peralatan tersebut diatas masih diperlukan sesajian yang berupa:
<br />Tuwuhan, yang terdiri dari pisang raja setudun, yang sudah matang
dan baik, yang ditebang dengan batangnya disertai cengkir gading (kelapa
muda), pohon tebu dengan daunnya, daun beringin, daun elo, daun
dadapserep, daun apa-apa, daun alang-alang, daun meja, daun kara, dan
daun kluwih yang semuanya itu diikat berdiri pada tiang pintu depan
sekaligus juga berfungsi sebagai hiasan/pajangan dan permohonan. Dua
kembang mayang yang telah dihias diletakkan dibelakang kelir (layar)
kanan kiri, bunga setaman dalam bokor di tempat di muka dalang, yang
akan digunakan untuk memandikan Batara Kala, orang yang diruwatdan
lain-lainya.
<br />Api (batu arang) di dalam anglo, kipas beserta kemenyan (ratus wangi) yang akan dipergunakan Kyai Dalang selama pertunjukan.
<br />Kain mori putih kurang lebih panjangnya 3 meter, direntangkan
dibawah debog (batang pisang) panggungan dari muka layar (kelir) sampai
di belakang layar dan ditaburi bunga mawar dimuka kelir sebagai alas
duduk Ki Dalang, sedangkan di belakang layar sebagai tempat duduk orang
yang diruwat dengan memakai selimut kain mori putih.
<br />Gawangan kelir bagian atas (kayu bambu yang merentang diatas layar)
dihias dengan kain batik yang baru 5 (lima) buah, diantaranya kain
sindur, kain bango tulak dandilengkapi dengan padi segedeng (4 ikat pada
sebelah menyebelah).
<br />Bermacam-macam nasi antara lain :
<br />Nasi golong dengan perlengkapannya, goreng-gorengan, pindang kluwih, pecel ayam, sayur menir, dsb.
<br />Nasi wuduk dilengkapi dengan; ikan lembaran, lalaban, mentimun, cabe besar merah dan hijau brambang, kedele hitam.
<br />Nasi kuning dengan perlengkapan; telur ayamyang didadar tiga biji. Srundeng asmaradana.
<br />Bermacam-macam jenang (bubur) yaitu: jenang merah, putih, jenang kaleh, jenang baro-baro (aneka bubur).
<br />Jajan pasar (buah-buahan yang bermacam-macam) seperti : pisang raja,
jambu, salak, sirihyang diberi uang, gula jawa, kelapa, makanan kecil
berupa blingo yang diberi warna merah, kemenyan bunga, air yang
ditempatkan pada cupu, jarum dan benang hitam-putih, kaca kecil, kendi
yang berisi air, empluk (periuk yang berisi kacang hijau, kedele,
kluwak, kemiri, ikan asin, telur ayam dan uang satu sen).
<br />Benang lawe, minyak kelapa yang dipergunakan untuk lampu blencong, sebab walaupun siang tetap memakai lampu blencong.
<br />Yang berupa hewan seperti burung dara satu pasang ayam jawa sepasang, bebek sepasang.
<br />Yang berupa sajen antara lain : rujak ditempatkan pada bumbung,
rujak edan (rujakdari pisang klutuk ang dicampur dengan air tanpa
garam), bambu gading linma ros. Kesemuanya itu diletakan ditampah yang
berisi nasi tumpeng, dengan lauk pauknya seperti kuluban panggang telur
ayam yang direbus, sambel gepeng, ikan sungai/laut dimasak anpa garam
dan ditempatkan di belakang layar tepat pada muka Kyai Dalang.
<br />Sajen buangan yang ditunjukkan kepada dhayang yang berupa takir
besar atau kroso yang berisi nasi tumpeng kecil dengan lauk-pauk, jajan
pasar (berupa buah-buahan mentah serta uang satu sen. ). Sajen itu
dibuang di tempat angker disertai doa (puji/mantra) mohon keselematan.
<br />Sumur atau sendang diambil airnya dan dimasuki kelapa. Kamar mandi yang untuk mandi orang yang diruwat dimasuki kelapa utuh.
<br />Selesai upacara ngruwat, bambu gading yang berjumlah lima ros
ditanam pada kempat ujung rumah disertai empluk (tempayan kecil)yang
berisi kacang hijau , kedelai hitam, ikan asin, kluwak, kemiri, telur
ayam dan uang dengan diiringi doa mohon keselamatan dan kesejahteraan
serta agar tercapai apa yang dicita citakan.
<br />YANG PERLU ATAU HARUS DI RUWAT.
<br />Menurut kepustakaan " Pakem Ruwatan Murwa Kala " Javanologi gabungan
dari beberapa sumber, antara lain dari Serat Centhini ( Sri Paku Buwana
V ), bahwa orang yang harus diruwat disebut anak atau orang "Sukerta "
ada 60 macam penyebab malapetaka, yaitu sebagai berikut :
<br />1. Ontang-Anting, yaitu anak tunggal laki-laki atau perempuan
<br />2. Uger-Uger Lawang, yaitu dua orang anak yang kedua-duanya laki-laki dengan catatan tidak anak yang meninggal
<br />3. Sendhang Kapit Pancuran, yaitu 3 orang anak, yang sulung dan yang bungsu laki-laki sedang anak yang ke 2 perempuan
<br />4. Pancuran Kapit Sendhang, yaitu 3 orang anak, yang sulung dan yang bungsu perempuan sedang anak yang ke 2 laki-laki
<br />5. Anak Bungkus, yaitu anak yang ketika lahirnya masih terbungkus oleh selaput pembungkus bayi ( placenta )
<br />6. Anak Kembar, yaitu dua orang kembar putra atau kembar putri atau
kembar "dampit" yaitu seorang laki-laki dan seorang perempuan ( yang
lahir pada saat bersamaan )
<br />7. Kembang Sepasang, yaitu sepasang bunga yaitu dua orang anak yang kedua-duanya perempuan
<br />8. Kendhana-Kendhini, yaitu dua orang anak sekandung terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
<br />9. Saramba, yaitu 4 orang anak yang semuanya laki-laki
<br />10. Srimpi, yaitu 4 orang anak yang semuanya perempuan
<br />11. Mancalaputra atau Pandawa, yaitu 5 oranganakyang semuanya laki-laki
<br />12. Mancalaputri, yaitu 5 orang anak yang semuanya perempuan
<br />13. Pipilan, yaitu 5 orang anak yang terdiri dari 4 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki
<br />14. Padangan, yaitu 5 orang anak yang terdiridari 4 orang laki-laki dan 1 orang anak perempuan
<br />15. Julung Pujud, yaitu anak yang lahir saat matahari terbenam
<br />16. Julung Wangi, yaitu anak yang lahir bersamaan dengan terbitnya matahari
<br />17. Julung Sungsang, yaitu anak yang lahir tepat jam 12 siang
<br />18. Tiba Ungker, yaitu anak yang lahir, kemudian meninggal
<br />19. Jempina, yaitu anak yang baru berumur 7 bulan dalam kandungan sudah lahir
<br />20. Tiba Sampir, yaitu anak yang lahir berkalung usus
<br />21. Margana, yaitu anak yang lahir dalam perjalanan
<br />22. Wahana, yaitu anak yang lahir dihalaman atau pekarangan rumah
<br />23. Siwah atau Salewah, yaitu anak yang dilahirkan dengan memiliki kulit dua macem warna, misalnya hitam dan putih
<br />24. Bule, yaitu anak yang dilahirkan berkulit dan berambut putih " bule "
<br />25. Kresna, yaitu anak yang dilahirkan memiliki kulit hitam
<br />26. Walika, yaitu anak yang dilahirkan berwujud bajang atau kerdil
<br />27. Wungkuk, yaitu anak yang dilahirkan dengan punggung bengkok
<br />28. Dengkak, yaitu anak yang dilahirkan dengan punggung menonjol, seperti punggung onta
<br />29. Wujil, yaitu anak yang lahir dengan badancebol atau pendek
<br />30. Lawang Menga, yaitu anak yang dilahirkan bersamaan keluarnya " Candikala " yaitu ketika warna langit merah kekuning-kuningan
<br />31. Made, yaitu anak yang lahir tanpa alas ( tikar )
<br />32. Orang yang ketika menanak nasi, merobohkan " Dandhang " ( tempat menanak nasi )
<br />33. Memecahkan " Pipisan " dan mematahkan "Gandik " ( alat landasan
dan batu penggiling untuk menghaluskan ramu-ramuan obat tradisional
<br />34. Orang yang bertempat tinggal di dalam rumah yang tak ada " tutup keyongnya "
<br />35. Orang tidur di atas kasur tanpa sprei ( penutup kasur )
<br />36. Orang yang membuat pepajangan atau dekorasi tanpa samir atau daun pisang
<br />37. Orang yang memiliki lumbung atau gudang tempat penyimpanan padi dan kopra tanpa diberi alas dan atap
<br />38. Orang yang menempatkan barang di suatutempat ( dandhang - misalnya ) tanpa ada tutupnya
<br />39. Orang yang membuat kutu masih hidup
<br />40. Orang yang berdiri ditengah-tengah pintu
<br />41. Orang yang duduk didepan ( ambang ) pintu
<br />42. Orang yang selalu bertopang dagu
<br />43. Orang yang gemar membakar kulit bawang
<br />44. Orang yang mengadu suatu wadah atau tempat ( misalnya dandhang diadu dengan dandhang )
<br />45. Orang yang senang membakar rambut
<br />46. Orang yang senang membakar tikar dengan bambu ( galar )
<br />47. Orang yang senang membakar kayu pohon " kelor "
<br />48. Orang yang senang membakar tulang
<br />49. Orang yang senang menyapu sampah tanpa dibuang atau dibakar sekaligus
<br />50. Orang yang suka membuang garam
<br />51. Orang yang senang membuang sampah lewat jendela
<br />52. Orang yang senang membuang sampah atau kotoran dibawah ( dikolong ) tempat tidur
<br />53. Orang yang tidur pada waktu matahari terbit
<br />54. Orang yang tidur pada waktu matahari terbenam ( wayah surup )
<br />55. Orang yang memanjat pohon disiang hari bolong atau jam 12 siang ( wayah bedhug )
<br />56. Orang yang tidur diwaktu siang hari bolong jam 12 siang
<br />57. Orang yang menanak nasi, kemuadian ditinggal pergi ketetangga
<br />58. Orang yang suka mengaku hak orang lain
<br />59. Orang yang suka meninggalkan beras di dalam " lesung " ( tempat penumbuk nasi )
<br />60. Orang yang lengah, sehingga merobohkanjemuran " wijen " ( biji-bijian )
<br />Demikainlah 60 jenis " Sukerta " yaitu jenis-jenis manusia yang
telah dijanjikan oleh Sang Hyang Betara Guru kepada Batara Kala
untukmenjadi santapan atau makananya, bahkan menurut Pustaka Raja Purwa (
jilid I halaman 194 ) karya pujangga R.Ng Ranggawarsito disebutkan ada
136 macam Sukerta. Menurut meraka yang percaya, orang-orang yang
tergolong di dalam kriteria tersebut di atas dapat menghindarkan diri
dari malapetaka ( menjadi makanan Betara Kala ) tersebut, jika ia
mempergelarkan wayangan atau ruwatan dengan cerita Murwakala. Ada juga
lakon ruwatan yang misalanya : Baratayuda, Sudamala, Kunjarakarna dll.
<br />Selain Sukerta, terdapat juga " Ruwat Sengkala atau Sang Kala " yang
artinya menjadi mangsa Sangkala yaitu jalan kehidupannya sudah
terbelenggu serta penuhkesulitan, tidak bisa sejalan dengan alur hukum
alam ( ruang dan waktu ) ini disebabkan oleh kesalahan-kesalahan
perbuatan atau tingkah lakunya pada masa lalu.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-894525139115065160.post-410940270469123422012-06-12T10:25:00.003-07:002016-03-24T20:09:02.118-07:00Anda Mempunyai Masalah . . .Tuntaskan Segera!!!Assalamualaikum wr.wb<br>
Buat anda yang ingin Berkonsultai Untuk
membantu mencarikan petunjuk tentang solusi atau jalan keluar dari
masalah kehidupan yang sedang anda hadapi secara metode Supranatural.<br>
Insya Allah Dapat Membantu problem mengenai masalah seperti;<br>
- Problem Keluarga<br>
- Pekerjaan/Belum dpt pekerjaan<br>
- Karir,Bisnis,dan Tender<br>
- Pencalonan Pilkada dan Pilkades<br>
- Penglarisan usaha (dagang)<br>
- Penjualan tanah/Rumah agar lancar<br>
- Ruwatan Sengkolo<br>
- Membuka aura ketampanan,dan Kewibawaan/<br>
<div class="profileText">
<wbr><span class="word_break"></span>Kecantikan wajah<br>
- Keselamatan(pagar diri)<br>
- Pengisian barang/Pemageran Gaib<br>
- Dan saya juga menerima pembuatan media/benda bertuah atau sarana –
sarana yang lainnya sesuai dengan masalah,problem yang dihadapi.<br>
- Juga Mengobati seperti;<br>
- Santet,Teluh,Tenung,<wbr><span class="word_break"></span>Sihir,Guna-Guna,Kiri<wbr><span class="word_break"></span>man gaib,Kesurupan,pinda<wbr><span class="word_break"></span>hkan Mahluk halus yg suka mengganggu,dedemit dan gangguan-gangguan gaib lainnya.<br>
<br>
Jika ingin berkonsultasi langsung dengan Mas.Cokro Silahkan hubungi<br>atau datang langsung ditmpt praktek jln.kerja bakti kec.makasar Jakarta Timur Mahar Seikhlasnya<br>
<br>
<br>
Untuk pertanyaan yg berkaitan dgn masalah ramal meramal dan terawang
saya tidak melayani, disini saya membatasi diri tdk meramal, tdk
melayani tentang terawang di telp, blog, chat. Demikianlah agar maklum.<br>
Terima Kasih<br>
Wasalamualaikum Wr. Wb</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16009077754105904418noreply@blogger.com0